Pasuruan (wartabromo) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Linda Gumelar, mendukung upaya Pemerintah Jawa Timur menutup lokalisasi di wilayahnya. Secara khusus, Linda juga memuji keberanian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup Dolly-Jarak.
“(Penertiban prostiusi) harus didukung ya, karena pada dasarnya mereka (PSK) adalah korban. Menjadi penjajah seks bukan pekerjaan yang diharapkan, pekerjaan itu dilakukan karena paksaan keadaan,” kata Linda saat memberikan pemaparan ‘hak dan kesehatan anak di Indonesia’ di depan puluhan ibu PKK dan Posyandu di PT Amerta Indah Otsuka, Kejayan, Pasuruan, Kamis (2/10/2014).
Linda mengatakan, dampak dunia prostitusi pada anak-anak para pekerja seks sangat luar biasa. “Sebagai generasi yang lebih tua tentu harus bisa melindungi anak ini supaya mereka tidak terjerumus prostitusi,” ungkapnya.
Secara khusus, ia memuji keberanian Risma menutup lokalisasi Dolly-Jarak. Apa yang dilakukan Risma, kata dia, sejalan dengan komitmen Kementerian PP dan PA.
“Saya sangat setuju dengan yang dilakukan Bu Risma. Sama dengan komitmen kita dalam melindungi anak dan kaum perempuan,” katanya.
Meski begitu, lanjutnya, setiap upaya penutupan lokalisasi harus dibarengi solusi agar tidak menimbulkan masalah baru. “Dengan memberikan pendampingan dalam bentuk ketrampilan dan usaha-usaha lainnya yang sehat dan aman bagi mereka,” pungkasnya. (fyd/fyd)