‘Ngalap’ Berkah Romo Kyai Abdul Hamid

4645

haul kyai hamid ke 33Pasuruan (wartabromo) – Ribuan jamaah datang dari berbagai daerah di Indonesia, hampir setiap waktu. Tiap detik pusara beliau hampir tak sepi dari do’a yang dipanjatkan oleh ribuan orang untuk ngalap barokah dan bertawasul kepada Allah. Diakui atau tidak, para pedagang berebut untuk berjualan di sekitar makam atau di sepanjang jalan niaga, jalan Wahid Hasyim, jalan KH Abdul Hamid dan dekat kompleks masjid Al-Anwar Kota Pasuruan.

“Para pedagang Kota Pasuruan disini tak bisa lepas dari beliau. Tiap malam, para pedagang kami ijinkan untuk berjualan di sepanjang jalan mulai pukul 9 malam,” ujar Walikota Pasuruan, Hasani saat menyampaikan sambutannya di acara Haul KH Abdul Hamid ke-33, Rabu (31/12/2014).

Baca Juga :   Dari Pantauan Gizi, ada 33,4% Bayi di Kota Pasuruan Terdeteksi Stunting

Pernyataan Walikota Pasuruan tersebut dibuktikan pula dengan membanjirnya ratusan pedagang kaki lima yang kini berjualan di tengah acara Haul KH Abdul Hamid ke-33. Mereka mulai berdatangan dan membuka lapaknya di sepanjang jalan menuju lokasi Haul.

“Saya baru berjualan tahun ini mas, selain dapat untung juga dapat berkah,” ujar Memed, pedagang es dawet asal Gondangwetan Pasuruan.

Dari pantauan wartabromo, Tak hanya Memed, ratusan pedagang pun menggeber dagangannya mulai dari pedagang makanan minuman, perlengkapan sholat hingga pedagang jamu keliling mencoba ngalap berkah dari sosok kyai yang diyakini sebagai Waliyullah tersebut.

“Romo Kyai Abdul Hamid itu sangat senang pada tamu. Mungkin ini salah satu karomah beliau sehingga banyak yang datang semua ke sini,” kata KH Idris Hamid saat menyampaikan sambutannya.

Baca Juga :   Belasan Rumah di Probolinggo Rusak "Disapu" Puting Beliung

Dikisahkan, Setiap pergi ke manapun Kyai Hamid selalu didatangi oleh santri atau orang yang berduyun duyun meminta doa padanya. Bahkan, ketika naik haji ke mekkah, banyak orang tak dikenal dari berbagai bangsa mendatanginya dan berebut mencium tangannya.

KH. Abdul hamid diLahir pada tahun 1915 atau 1333 Hijriyah di Desa Sumber Girang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Beliau wafat pada tanggal 25 Desember 1985. (yog/yog)