Aksi Grebek Sampah, Bupati Pasuruan Nyemplung ke Sungai

819

pasuruanSukorejo (wartabromo) – Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf langsung menceburkan diri ke Sungai di depan kantor Kecamatan Sukorejo sambil membawa sebilah sabit dan karung sampah, Jumat (29/5/2015).

Ratusan warga pun langsung tumplek blek memenuhi sepanjang sungai tersebut. Sehingga hanya dalam hitungan menit, sampah yang memenuhi aliran sungai itu langsung habis tak lagi terlihat.

Selesai dari Sukorejo, Irsyad pun bergegas menuju Wringin Anom yang ada di Kecamatan Pandaan. Ketika sampai di sana, kondisi sungai sudah sangat bersih, lantaran banyaknya anak-anak muda yang sudah bekerja membersihkan sungai di sekitar tempat tinggal mereka.

Tak butuh waktu lama, Irsyad pun langsung tancap gas menuju Sungai Sumbersuko yang mengalir cukup deras di Dusun Sumberingin, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol.

Baca Juga :   Bupati Probolinggo Tunjuk Asisten I Sebagai Plt Sekda

Di sana, Irsyad bersama dengan Ketua DPRD, Sudiono Fauzan, Kepala Dinas Pendidikan, Iswahyudi dan masyarakat sekitar, langsung menjajal kedalaman sungai yang masih ditumbuhi dengan sampah rumah tangga itu, sekaligus memungutinya.

“Sungai akan menjadi bersih dan berdaya guna, kalau keberadaannya betul- betul dijaga, bukan malah mengotorinya,” kata Irsyad sambil memunguti sampah.

Untuk diketahui, sungai-sungai di Kabupaten Pasuruan masih memerlukan perhatian lantaran masih ditemukan sampah yang menumpuk dan menyisakan bau yang menusuk hidung.

“Kita tidak serta merta menyalahkan masyarakat begitu saja, karena hal ini sudah terjadi. Yang paling penting adalah mulai sekarang kita satukan tekad untuk tak lagi mencemari sungai dengan buang sampah sembarangan. Sungai akan banyak ikannya, kalau kualitas air juga bagus, serta ada banyak tanaman-tanaman di sekitarnya,” tegas Irsyad.

Baca Juga :   Dianggap Salah Hitung Ganti Rugi, Warga Gondangwetan Gugat P2T Tol Gempas

Oleh karenanya, dengan gerakan grebek sampah sungai, Irsyad percaya bahwa akan banyak masyarakat yang menjadikan gerakan tersebut sebagai sebuah budaya yang tak akan surut sampai kapanpun. (eml/yog)