Kasus Angeline Ingatkan Pembunuhan Amira di Pasuruan

888

amiraPasuruan (wartabromo) – Kasus ditemukannya Angeline (8) asal Denpasar, Bali mengingatkan kita terhadap kasus ditemukannya Amira Sintya Ramadhani (5) asal Kelurahan Petamanan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, beberapa bulan silam. Kedua bocah malang tersebut ditemukan tewas mengenaskan usai dinyatakan hilang oleh keluarganya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan wartabromo dari pihak aparat kepolisian resort Pasuruan Kota, hingga saat ini, kasus tewasnya bocah malang tersebut belum juga bisa terkuak bahkan nyaris dilupakan.

“Belum ada yang signifikan,” ujar Kasatreskrim Iptu Pino Ari yang menggantikan Kasatreskrim sebelumnya, AKP Bambang Sugeng, saat dihubungi wartabromo.com, Rabu (10/6/2015).

Kasus Angeline (8) asal Denpasar, Bali mendapat sorotan dari berbagai pihak termasuk Komisi Perlindungan Anak dan sejumlah pejabat negara dan artis. Meski berbeda kasus dan beda daerah namun kejadian ini seakan mengingatkan peristiwa menggemparkan yang pernah terjadi di Kota Pasuruan dan belum dituntaskan. Baca : Warga Berdatangan ke Lokasi Penemuan Mayat Balita di Petamanan

Baca Juga :   Sempat Hilang, Nelayan Nguling Tewas di Perairan Sidoarjo

Di Bali, Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) pada pukul 15.00 Wita. Bocah malang itu kemudian ditemukan sudah tak bernyawa terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Jasad Angeline ditemukan bersama sebuah boneka.

Sementara itu, Amira Sintya Ramadhani (5) putri pasangan Mulyaningsih (29) dan Umar (32) dilaporkan hilang saat sedang tidur di rumah kakeknya di Kelurahan Petamanan, gang 12 RT 2 RW4 Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan pada tanggal 13 Agustus 2014. Selang kemudian, Ia ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan dengan kondisi kepala hampir terpisah dari badan dan sudah terlihat tengkoraknya, pada tanggal 29 Agustus 2014. Identitas bocah perempuan yang diduga dibakar tersebut teridentifikasi berkat tes DNA.

Baca Juga :   Jadi Pegiat Bumbung Kosong, Ki Bagong Mundur di Kepengurusan Golkar Pasuruan

“Kasus Pembunuhan Amira Jadi PR Saya,” kata Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Yong Ferry Djon pada wartawan, Senin (1/6/2015) lalu. (yog/yog)