Sampah Laut Masuk Tambak Garam

782
Garam hasil panen siap dijual. Para petani garam di Pasuruan menjualnya ke pembeli lokal dengan harga Rp 350 – Rp 500/kg, tergantung kualitas garam./Gesang Arif Subagyo/wartabromo.com

Panggungrejo (wartabromo) – Petani garam di Pasuruan mengeluhkan banyaknya sampah di laut. Meski air sudah disaring, tetap saja bisa masuk ke tambak garam.

Sujak (55), petani garam di Panggungrejo mengatakan para petani garam biasa mengambil air laut melalui sungai yang tembus ke pantai. Sebelum dimasukkan ke tambak dengan pompa yang digerakkan kincir, air disaring.

“Meski disaring, sampah tetap bisa masuk,” kata Sujak (55), Jumat (11/9/2015).

Pria yang sudah menjadi petani garam selama puluhan tahun ini mengatakan keberaaan sampah tersebut sangat menggangu petani.

“Tapi gimana lagi, ya kita saring sebisanya,” keluhnya.

Sujak sendiri mengelola 3 hektar tambak garam. Ia mengaku setiap petak tambak berukuran 18 X 30 meter bisa menghasilkan 4 ton sekali panen. Ia mampu memanen garam seminggu tiga kali.

Baca Juga :   Kucurkan Dana Rp. 2 Miliar, Pemkot Perbaiki 400 Rumah Tak Layak Huni

“Harganya kalau Rp 350 sampai Rp 500 per kilo, tergantung (kualitas ) garamnya,” imbuhnya.

Total luasan lahan tambak garam di Kota Pasuruan mencapai 119 hektar dan mampu memproduksi 10 ribu ton per tahun. Saat ini 40 persen petani menggunakan membran (isolasi) bantuan pemerintah pusat. Banyak petani mengaku puas setelah menggunakan isolasi di tambaknya.

Para petani hanya mengeluarkan Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu setiap petak tambak untuk ongkos pekerja. (fyd/fyd)