Guru Paud Cantik Diculik Pria Kenalannya

818

Pasuruan (wartabromo) – Ajeng Retno Radena (22), seorang guru Paud Banjarmasin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, diculik seorang pria yang dikenalnya. Korban diculik Deni Herviyanto (24) warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah di Alfamart Ngopak, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan pada Sabtu 12 September 2015 lalu.

“Peristiwanya dilaporkan Elok Sriutami warga Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, keesokan harinya, Minggu 13 September 2015,” kata Iptu Pino Ari, Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, Rabu (16/9/2015).

Pelapor yang juga ibu korban, kepada petugas menyampaikan kronologis penculikan Ajeng Retno. Pada Sabtu siang, korban meminta ijin dan meminjam motor untuk mendatangi pria kenalannya di Ngopak.

Hingga malam, sekitar pukul 20.30 WIB, tidak ada kabar dari Ajeng Retno. Tapi dia menerima pesan singkat (SMS) yang isinya “motor ambil di Alfamart Pasar Ngopak dekat Indomart di pinggir jalan, retno saya bawa pergi.”

Baca Juga :   Asyik Ngopi, Dua Kawan Ini Alami Kejadian Maut

Pelapor mencoba menghubungi handphone (HP) korban, tapi tidak diangkat. Karena khawatir, Sri Utami meminta saudaranya yang juga paman korban, Hari Siswanto untuk mengecek langsung ke Ngopak.

“Diperoleh kepastian dari M Bachtiar (27), poegawai Alfamart Ngopak, bahwa sekitar pukul 15.30 WIB korban dibawa seorang pria yang mengendarai mobil Innova bernopol B (Jakarta), ke arah Barat. Motor yang digunakan korban dititipkan di Alfa Mart itu dan selanjutnya diserahkan ke paman korban,” urai Iptu Pino Ari.

Kekhawatiran Elok Sriutami amkin menjadi, saat pelaku penculikan kembali SMS menggunakan HP Ajeng Retno. SMS itu bernada mengancam, agar tidak lapor ke polisi jika menginginkan Ajeng retno selamat.

Bahkan dalam SMS yang dikirimkan berikutnya, pelaku mengabarkan bahwa Ajeng Retno tidak sadarkan diri setelah dipaksa masuk ke mobil yang dibawa pelaku.

Baca Juga :   Bupati Pasuruan Lelang Akik Berlafadz Allah Seharga Rp 3,5 Juta

Atas laporan tersebut, petugas Reskrim Polresta Pasuruan mengambil langkah dan menelusuri keberadaan korban, (hrj/hrj).