Hindari Antrian & Ricuh, Daging Kurban Diantarkan Sampai Pintu Rumah Warga

916
Daging kurban diantarkan langsung ke penerima/Sundari A. W./wartabromo.com

Kraksaan (wartabromo) – Hakikat kurban adalah berbagi kegembiraan dengan kaum duafa. Namun, terkadang berbagi ini sering kali diekploitasi demi kepentingan tertentu oleh mereka yang melakukan kurban. Sehingga tak jarang, membuat penerima daging kurban mengalami penderitaan karena harus menunggu lama. Bahkan harus berdesak-desakan yang pada akhirnya berjatuhan korban.

Hal itu rupanya disadari Yayasan Pondok Hati di Dusun Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, sehingga menghindari cara pembagian daging kurban dengan cara mengundang penerima daging kurban. Apalagi pembagian daging tersebut ditunggani oleh kepentingan tertentu.

Sistem pembagian paket daging kurban untuk Idul Adha yang dilakukan yayasan ini berbeda dengan yang lain. Biasanya, panitia kurban membagikan kupon kepada masyarakat untuk ditukarkan dengan paket daging. Mereka, penerima kupon kemudian antri untuk mendapatkan daging sebagai haknya.

Baca Juga :   Pulang Berlayar, Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Tanjung Tembaga

“Cara tersebut sudah bukan jamannya, sebab banyak menimbulkan kemudaratan,” tutur Ketua Panitia Nuris Zamzani, Kamis (24/9/2015).

Kali ini daging kurban langsung diantarkan atau didistribusikan ke rumah masing-masing penerima kurban. Dengan begitu warga penerima daging kurban tidak perlu antri untuk mendapatkannya. Kaum duafa tidak perlu berdesak-desakan untuk mendapatkan sekantong daging. Yang bahkan dapat menimbulkan masalah, seperti pingsan karena kepanasan atau kelelahan, sebab terlalu lama menunggu. Hal itu juga mempermudah pelaksanaan kurban itu sendiri, karena tempat dilaksanakan penyembelian tidak dipenuhi dengan warga yang menerima.

“Mari antar daging kurban kepada yang berhak, bukan mengundangnya. Mengundang itu sama halnya dengan memamerkan orang miskin kepada sesama. Kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit. Yang sampai kepada Allah itu bukan daging dan darahnya. Melainkan ketakwaannya,” ujar mantan Ketua GP Ansor Cabang Kraksaan ini,

Baca Juga :   Ustadz Cabuli Santriwati Mulai Dari Gubuk hingga Jeding

Sejak pukul 8.00, panitia kurban melakukan pemotongan terhadap hewan kurban, sebanyak 11 ekor sapi dan 6 ekor kambing. Daging hewan kurban yang disembelih tersebut dibagikan kepada ribuan kaum duafa yang terdapat di 18 desa/kelurahan se Kecamatan Kraksaan.

Tak hanya kaum duafa di kecamatan tersebut, beberapa desa di kecamatan lainnya juga mendapat, seperti Kecamatan Krejengan dan Pajarakan. Dalam satu desa minimal dialokasikan sekitar 100 bungkus daging hewan kurban tersebut.

Apa yang dilakukan panitia kurban tersebut diapresiasi warga yang menerima daging kurban. sebab, warga tidak perlu mendatangi tempat penyembelihan hewan kurban dan antri berjam-jam. “bagus, warga tak perlu antri. apalagi kayak saya yang sudah berumur sepuh,” tutur Kasiyem (60) tahun, warga Desa Alassumur Kulon Kecamatan Kraksaan. (saw/fyd)