Kereta Barang Anjlok di Probolinggo

1336

Kademangan (wartabromo) – Kereta api angkutan barang anjlok di perlintasan jalan kereta api (PJL) 189, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Kamis (15/10/2015) sore. Peristiwa ini menyebabkan jadwal pemberangkatan kereta api Mutiara Timur jurusan Surabaya terganggu.

Selain itu, akibat peristiwa ini terjadi kemacetan parah Perempatan Sukarno – Hatta, baik kendaraan yang dari arah barat menuju jalan lingkar utara, maupun dari jalan lingkar utara menuju jalan Sukarno Hatta atau ke jalan Brantas.

Beberapa saat setelah kejadian belasan petugas dari PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) 9 datang ke lokasi. Mereka dipaksa bekerja keras dan berpacu dengan waktu untuk mengembalikan posisi roda di satu gerbong kereta ke relnya. Dibutuh waktu sekitar dua jam untuk mengembalikan posisi gerbong.

Baca Juga :   Tabung Oli Bocor hingga Meledak, Pabrik Triplek di Lumajang Terbakar

Kereta yang membawa 9 gerbong ini melintas dari stasiun kereta api Kota Probolinggo menuju arah barat atau stasiun Bayeman sejauh 4 kilo meter, untuk menebar krecak guna keperluan perbaikan bantalan rel.

Roda di salah satu gerbong anjlok saat baru dua kilo meter perjalanan atau di sekitar perlintasan kereta Kelurahan Pilang yang terletak di perempatan jalan Sukarno Hatta. Dugaan sementara anjloknya salah satu gerbong, karena roda sisi kiri kereta terkena kerikil saat melintas.

“Gak bisa lewat mas, ini sudah sekitar 1 jam menunggu agar bisa melintas,” ujar Siswanto, salah seorang sopir truk yang hendak menuju Banyuwangi.

Menurut Kahumas PT. KAI DAOP 9, Eko S Mulyanto, sepekan ini pihaknya tengah mengerjakan pergantian rel dan bantalan rel, mulai dari stasiun Leces Probolinggo hingga stasiun Bangil Pasuruan. Salah satu prosesnya, yakni dengan penambahan material batu kerikil disepanjang bantalan rel tersebut.

Baca Juga :   Pelayanan Medis RS Soedarsono Dikeluhkan Lambat

“Kereta mengangkut balas krecak antara Stasiun Probolinggo dengan Bayeman untuk perbauikan. Kereta api Mutiara Timur terpaksa dihentikan dan menunggu selesainya perbaikan,” ujarnya.

Setelah dua jam lebih, petugas akhirnya berhasil mengembalikan posisi roda dan kereta langsung dievakuasi. (saw/fyd)