Polres Probolinggo Didesak Selidiki Kematian Tak Wajar Penjual Korek Api

926

Mayangan (wartabromo) – Merasa janggal dengan kematian Sualimin (40), puluhan warga Dusun Gentengan, Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, melurug Polresta Probolinggo, Senin (23/11/2015). Mereka menuntut polisi untuk menyelidiki kematiannya penjual korek api itu.

Sulaiman, kakak korban, menuturkan, kematian adiknya itu terjadi pada Selasa (17/11/2015), sekitar pukul 19.00, di rumah istrinya Sulik (35), Dusun Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Namun, baru diberitahukan pada keluarga di Nguling pada pukul 20.00, saat sudah dikafani dan siap dikubur.

“Kami melihat ada lebam di wajah. Ini kan aneh, kenapa mereka buru-buru memakamkan almarhum. Padahal, jarak desa kami dengan rumahnya cukup dekat. Kenapa tidak dapat menunggu kami,” katanya.

Baca Juga :   Rekayasa Arus Lalu Lintas di Pandaan Belum Optimal

Kecurigaan itu semakin kuat setelah Mufida (8), anak korban, bercerita bahwa ayah dan ibunya bertengkar sebelum kematian Sualimin. Apalagi, pada pelipis kanan korban memar, dan perut kanan. Sementara surat dari tim medis RSUD Tongas tidak ada, sebab korban sebelum meninggal dibawa ke rumah sakit.

Pihak keluarga pun lapor ke Polsek Tongas pada Rabu (18/11/2015), namun oleh petugas mereka dimintai uang sejumlah Rp 25 juta. Selain itu, keluarga juga diminta untuk menghadirkan 2 saksi.

“Keluarga menuntut diotopsi atas jasad korban. Hanya untuk memastikan korban meninggal wajar atau dibunuh. Jika memang wajar, ya sudah kami legowo. Tapi. jika ada kejanggalan, kami pasrahkan ke pihak yang berwajib. Mengenai biaya otopsi, kami siap,” timpal Andik, keponakan almarhum (saw/fyd)