Sikapi Bom Jakarta, Ini Pesan NU Pasuruan

1383

Gus SonPasuruan (wartabromo)- Serangan teroris yang ditengarai dilakukan kelompok ISIS di Jakarta, Kamis (14/01) pagi lalu membuat PCNU Kabupaten Pasuruan merapatkan barisan. Selain itu, PCNU juga meminta warga nahdiyin lebih peka terhadap munculnya gerakan radikalisasi.

Pesan itu disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH. Son Haji Abdusshomad, Jumat (15/01). Menurut Gus Son –sapaannya, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sudah final. Karena itu, setiap gerakan yang berpotensi merongrong NKRI, harus dilawan.

Perlawanan itu, kata Gus Son, salah satunya dengan mempersempit ruang gerak kelompok radikal. Caranya, dengan mewaspadai gerak-gerik orang-orang yang secara kasat mata memiliki kecenderungan dengan kelompok tersebut. “Dari penampilan mereka kan sudah kelihatan. Apalagi, kalau sampai ada ajakan untuk makar, segera laporkan,” kata Gus Son.

Baca Juga :   Tak Ada Gaji 13 dan THR Untuk Pegawai Non PNS di Probolinggo

Secara khusus, Gus juga menyindir kehadiran kelompok Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang belakangan menjadi pergunjingan. Menurutnya, kelompok tersebut sebetulnya tidak akan sebesar sekarang ini jika masyarakat dan juga pemerintah, bisa lebih kritis, dan jeli membawa aktivitas yang dilakukannya.

Karena itu, Gus Son pun menyarankan kepada pemerintah untuk kembali mengevaluasi izin seluruh organisasi yang ditengarai menyebarkan tindakan makar.

Makar, kata ulama asal Sukorejo ini mengatakan, tidak hanya berarti mengangkat senjata melawan negara.  Biarpun hanya sebatas mengajak mendirikah khilafah (pemerintahan Islam, Red), jelas Gus Son, sudah termasuk rencana makar. “Karena NKRI itu sudah harga mati. NU didirikan, itu selain untuk agama, juga untuk mengabdi pada negara,” terang Gus Son.

Baca Juga :   222 Miniatur Masjid dari Kertas Koran Pecahkan Rekor IBOR

Pemerintah, kata Gus Son, harus tegas. Indonesia yang dinilainya sebagai negara majemuk tidak boleh member ruang kepada ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Nah, dalam rangka itu pula, kini, di internal NU, selain paham ahlus sunnah wal jamaah, menanamkan nilai kebangsaan, juga terus dilakukan. (fyd/rur)