Bolos, Belasan Pelajar Digaruk Satpol PP

741

razia pelajarMayangan (wartabromo) – Tiga belas siswa digaruk Satpol PP Kota Probolinggo, Kamis siang (21/1/2016). Mereka diamankan petugas lantaran kedapatan bolos saat jam pelajaran berlangsung. Oleh petugas, mereka kedapatan nongkrong di sejumlah warung.

Belasan pelajar dari sejumlah SMA-SMK itu diciduk aparat penegak perda dari sejumlah titik. Di antaranya, Taman Semeru di Kelurahan Triwung, Taman Maramis di Kelurahan Kanigaran, Perempatan Brak, serta sebuah warung di RT1/RW3 Gang 5, Jalan Mayjend Haryono, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan.

Dari Taman Semeru, petugas berhasil menciduk tiga pelajar dengan seragam sekolah yang tengah asik nongkrong, dan sepuluh pelajar lainnya di warung Jalan Mayjend Haryono.  Tak hanya pelajar, empat gepeng (gelandangan dan pengemis) pun terjaring dalam razia itu.

Baca Juga :   21 Korban Selamat KM Wahyu Ilahi Berada di Kota Probolinggo

“Kami mendapat aduan masyarakat, bahwa banyak pelajar yang bolos. Lalu kami lakukan pengecekan ke lokasi dan ternyata memang benar ditemukan pelajar di lokasi tersebut,” jelas Kepala Seksi Penyelidikan Satpol PP Kota Probolinggo, Moch. Ishaq.

Para pelajar yang terjaring dalam razia ini kemudian dibawa ke Mako Satpol PP untuk mendapata pembinaan. Orang tua siswa kemudian dipanggil untuk memberikan surat pernyataan. Selain itu, pihak sekolah, juga akan dipanggil untuk mengetahui apakah siswa bersangkutan memang tidak masuk sekolah. Sementara untuk gepeng yang terjaring, diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat.

Bilal (65), pemilik warung tempat pelajar, mengatakan, pihaknya sering kali marah dan mengingatkan pelajar yang bermalasan di warungnya. Namun, yang diingatkan malah tidak mengindahkan. “Sudah sering saya marah-marah dan melarang mereka nongkrong disini. Tapi ya itu, tetap saja mereka kembali dan nongkrong,” katanya pemilik warung di Gang 5 Jalan Mayjend Haryono itu.

Baca Juga :   Perempuan Berkaos Putih Tewas di Tretes

Menurut Bilal, meski sering nongkrong, para pelajar itu tidak bertingkah macam-macam. Hanya duduk-duduk, minum es dan kopi atau sekedar tidur. “Tapi tidak ada yang bawa minuman beralkohol,” terangnya.(saw/rur)