Wow, Bayi dengan Berat 6,1 Kg Lahir di Probolinggo

1788

Bayi JumboKanigaran (wartabromo) –  Bayi dengan bobot mencapai 6,1 kilogram lahir di Kota Probolinggo, Rabu (3/2/2016). Bayi jumbo berjenis kelamin laki-laki itu merupakan putra kedua dari pasangan suami istri Handi dan Zubaidah.

Ditemui wartabromo.com, pasutri Handi (40) dan Zubaidah (39), warga Jalan Supriadi Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, tak menyangka, jika putra keduanya lahir dengan berat tak lazim. Pasalnya, bayi yang lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah di Jalan Panglima Sudirman, pukul 7.54, itu memiliki berat 6,1 kilogram.

“Tidak menyangka anak kedua saya lahir dengan berat badan ektra. Karena pada pemeriksaan USG dua hari sebelumnya, diperkiraan hanya 4 kilogram,” ujar Zubaidah, ditemui di ruang rawat inap pasca operasi caesar.

Baca Juga :   Cuaca Buruk, Tanaman Kentang di Lumbang Kena Imbas

dr. Maria Diah Zazkia, Sp. Obg. yang menangani Zubaidah, menuturkan, sebenarnya bayi itu diprediksi akan lahir pada 11 Februari mendatang. Namun, karena muncul gejala yang berpotensi mengancam ibu dan janin, maka diputuskan untuk terminasi (melahirkan). Tanda-tanda itu antara lain, berupa tensi naik, terjadi pre-eklamsi, pembengkakan pada kaki dan kebocoran protein. “Karena sudah cukup bulan, maka bisa di-terminasi,” katanya.

Dokter Diah, mengatakan, Zubaidah merupakan pasien langganannya. Ia mengatakan khusus untuk kasus Makrosomia (sebutan untuk bayi besar), pada pasien ini, karena faktor genetis. Sebelumnya, Nova (3,5) putra pertama pasangan ini juga lahir dengan bobot mencapai 4,5 kg. “Selama masa kehamilan, tidak ditemukan obesitas ibu maupun diabet gestasional (diabet yang muncul pada masa kehamilan),” terangnya.

Baca Juga :   Sasar Pemilih Pemula, Gus Irsyad Bal-balan dengan Gappalma

Kendati memiliki berat di atas normal, kondisi bayi cukup baik. Begitu dilahirkan, langsung menangis dan bernapas spontan. Hal itu menandakan fungsi organ bayi bekerja dengan baik dan sehat. “Selanjutnya hanya observasi, tidak ada perlakuan khusus. Kendati besarnya, seperti bayi berusia 3 bulan,” pungkas dokter berjilbab ini. (saw/rur)