Tosari (wartabromo) – Berkemah mungkin hal biasa namun jika berkemah tujuannya untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar bagi kader – kader muda maka itu menjadi hal yang luar biasa.
Aqua Pabrik Keboncandi bekerjasama dengan Yayasan Satu Daun (YSD), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan sejumlah pemangku lainnya seperti Forum DAS Kabupaten Pasuruan, Kelompok Jelang asap, LMDH, Perhutani, BLH dan Dinas Perkebunan Kabupaten Pasuruan menggelar kegiatan kemah konservasi di kawasan Gunung Bromo tepatnya di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari, Pasuruan.
Kepala Pabrik Aqua Keboncandi, M. Sunarno mengatakan, kemah konservasi dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari dan berakhir pada Minggu, 14 Pebruari 2015 bertujuan untuk membentuk kader – kader muda yang peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.
“Kemah ini merupakan kegiatan tahunan sebagai wujud komitmen kami dalam melestarikan lingkungan dan pengelolaan air yang ada di Pasuruan, ” kata M.Sunarno, Minggu (14/2/2015)
Dijelaskannya, sejumlah kegiatan yang diikuti oleh para peserta dalam kemah konservasi antara lain melalui kegiatan seni dan budaya yang dikemas seperti kesenian wayang godong, bersih – bersih sampah di sekitar desa.
“Dalam kegiatan ini ada juga penanaman 20 ribu bibit pohon di 4 desa yakni Desa Wonokitri, Desa Sedaeng, Desa Tosari dan Desa Ngadiwono, ” terang M. Sunarno.
Sejumlah lokasi TNBTS, lanjutnya, seperti penanjakan, sumber seruni juga tak luput dari penanaman sebanyak 3000 bibit pohon melibatkan semua pihak terkait di kawasan tersebut termasuk masyarakat sekitar hutan, relawan Aqua yakni AVC (Aqua Volunteer Community), SKAWAN, Sukarelawan Aqua Pandaan dan komunitas motor CMS (Community Motor Safety).
Untuk diketahui, Kemah Konservasi ini diiikuti oleh sebagian besar para pelajar yang tergabung dalam Sekolah Sahabat Mata Air (SSMA) yang juga merupakan bagian dari inisiatif CSR Aqua dibawa naungan Aqua Lestari.
“Sekolah sahabat mata air (SSMA) tersebar di sekolah-sekolah di Kabupaten dan Kota Pasuruan. SSMA ini kita harapkan turut pula mendukung program sekolah adiwiyata, ” jelas Sunarno.
Kegiatan Kemah Konservasi di kawasan gunung bromo ini mendapatkan apresiasi dan sambutan hangat dari Forum DAS Kabupaten Pasuruan. Mereka berharap agar kader muda terus mendapatkan pembinaan dan pendampingan agar menjadi motor penggerak bagi lingkungan sekitarnya.
“Kader konservasi lingkungan merupakan unsur penting dalam upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kegiatan kemah konservasi sangat tepat, mengingat generasi muda dapat bertindak sebagai pelopor, motivator dan penggerak,” kata Sulistyawati, Ketua Forum DAS Kabupaten Pasuruan. (*/*)
