Pemkot Pasuruan Akan Bangun Puluhan Septic Tank Komunal

1299
Kabid Cipta Karya pada Dinas PU Bina Marga Kota Pasuruan, Gustap Purwoko, saat diwawancarai sejumlah wartawan, saat sosialisasi pembangunan septic tank komunal, di Paz Garden, Pasuruan. WARTABROMO/Gesang A Subagyo

Pasuruan (wartabromo) – Pekerjaan rumah Pemerintah Kota Pasuruan yang tidak kunjung tuntas selama bertahun-tahun adalah kebiasaan warganya buang air besar (BAB) di sungai, tambak dan pantai. Selain BAB, masih banyak warga yang mandi dan cuci di sungai.

Permasalahan sanitasi ini diakui Kabid Cipta Karya pada Dinas PU Bina Marga Kota Pasuruan, Gustap Purwoko. Kata dia, selain menyediakan MCK dan septic tank (Komunal), edukasi yang masif sangat dibutuhkan.

“Saat ini masih ada 3.746 Kepala Keluarga (KK) yang belum terlayani atau belum menggunakan MCK yang layak,” kata Gustap, Selasa (8/3/2016).

Penduduk Kota Pasuruan saat ini kurang lebih 211.000 jiwa. Sebagian besar sudah terlayani atau bisa menjangkau MCK layak yang dipunyainya sendiri di rumah, MCK Komunal atau maupun IPAL Komunal yang dibangun oleh USAID-IWINS, dimana setiap IPAL Komunal bisa dipakai 200 KK. “Masih ada 3.746 jiawa buang hajat di sungai, tambak maupun di pantai,” jelas Gustap.

Baca Juga :   Yuk! Cobain Terapi Berendam Matahari Tenggelam di Pantai Mayangan

Gustap menambahkan, pada tahun 2020 perkiraan penduduk Kota Pasuruan mencapai 29.307 jiwa, dan akan ada 8.941 KK yang tidak terlayani MCK layak. Oleh karena itu tahun ini, pihaknya berencana membangun sedikitnya 4 unit septic tank komunal di setiap kelurahan, dimana setiap unit akan dipergunakan 4-7 KK.

“Ada 10 kelurahan sasaran diantraanya Mayangan, Krapyakrejo, Tembokrejo, Purutrejo, Blandongan, Gentong, Purworejo, Gadingrejo, Kebunagung, Ngemplakrejo. Di 10 kelurahan tersebut memang hanya sebagian saja yang belum terlayani MCK layak,” jelasnya.

Selain, septic tank komunal, akan dibangun dua instalasi air bersih di dua kelurahan yakni Ngemplakrejo dan Panggungrejo. Untuk air bersih akan bekerjasama dengan PDAM dengan pola master meter dimana untuk 100 KK hanya memakai satu meter induk.

Baca Juga :   Babak 1, Persekabpas Ungguli PSIL Lumajang dengan Skor 1-0

Gustap menyebut dana proyek ini diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) 2016. “Kami bekerja sama dengan USAID melakukan edukasi kepada warga di kelurahan sasaran. Karena selain pembangunan fisik juga perlu adanya pendidikan,” pungkasnya. (fyd/fyd)