Ini Penyebab Tol Gempol-Rembang Tak Kunjung Rampung

984
Sebuah pikap melintasi Gerbang Tol Bangil, yang merupakan bagian dari Tol Gempol-Rembang. Ruas tol sepanjang gerbang tol ini hingga Rembang masih digunakan warga sekitar baik roda empat maupun roda dua karena jarak termpuhnya lebih dekat. WARTABROMO/Gesang A Subagyo

Rembang (wartabromo) – Hingga saat ini pelaksana proyek Tol Gempol-Rembang menunggu pembebasan lahan di Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji. Belum dibebaskannya lahan tersebut mengganggu penyelesaian konstruksi tol yang ditarget rampung pada Juni 2016.

“Kontruksinya sudah mencapai 92,148%. Tinggal menunggu lahan seluas kurang lebih 3 hektar di Wonokoyo,” kata Humas PT Transmarga Jatim Pasuruan, Rudi Purwanto, Rabu (30/3/2016).

Tol Gempol-Rembang sepanjang 13,90 KM membutuhkan total lahan seluas 142,90 hektar. Saat ini yang tuntas dibebaskan sudah seluas 139,84 hektar.

Menurut Rudi, salah satu kendala pembebasan lahan karena adanya lahan yang masih sengketa dan harga yang belum menemui kesepakatan.

“Masalah pembebasan lahan bukan kewenangan kami. Itu tugasnya Pelaksana Pembebasan Tanah (P2T) pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pasuruan,” jelas Rudi.

Baca Juga :   Buruh Bisa Ngaji di Pondok Pesantren Industri

Ia berharap P2T segera menuntaskan pembebasan lahan. “Kalau lahan ada, 3 bulan selesai kontruksi. Semua sudah siap,” pungkasnya.

Tol Gempol-Rembang merupakan bagian dari Tol Gempol – Pasuruan sepanjang 34,15 KM.

Tol Gempol-Pasuruan dibagi 3 seksi. Seksi I sepanjang 13,90 kilometer dari Gempol-Rembang dengan kebutuhan lahan 142,90 hektar. Seksi II sepanjang 8,10 kilometer dari Rembang-Kota Pasuruan membutuhkan lahan seluas 98,75 hektar. Sedangkan seksi III sepanjang 12,15 kilometer dari Kota Pasuruan hingga Grati dengan kebutuhan luas lahan 92,46 hektar. (fyd/fyd)