Kantongi Sertifikat Prima, Mangga Klonal 21 jadi Andalan Kabupaten Pasuruan

2810

IMG_20160413_105350Pasuruan (wartabromo) – Agroklimat Kabupaten Pasuruan bak surga bagi mangga. Di daerah ini tumbuh dan berkembang dengan baik beberapa varietas diantaranya arumanis, golek, manalagi, lalijiwo, gadung 21/klonal 21 dan garifta.

Jumlah tegakan mangga yang sudah produkasi mencapai 2.615.833 pohon dengan produksi mencapai 188.259 ton/tahun. Produktivitas mangga mencapai 71,97 kg/pohon.

Mangga Pasuruan ditanam petani yang tersebar di Kecamatan Grati, Nguling, Lumbang, Pasrepan, Wonorejo, Sukorejo dan Rembang.

Diantara beberapa varietas mangga Pasuruan, yang menjadi unggulan adalah klonal 21. Mangga ini diproduksi Kelompok Tani Kertosari IV dan V serta Sidodadi.

IMG_20160413_105254“Mangga klonal 21 sudah memperoleh Sertifikat Prima III, yakni aman pangan. Kalau sudah dapat sertifikat ini, setiap buahnya sudah bisa diberi label berupa stiker,” kata Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Doddy Setiawan, Rabu (13/4/2016).

Baca Juga :   Ada Jamaah Umroh Ditahan, Biro Hijrah Tour Ternyata Tak Terdaftar di Kemenag

Doddy menyebut, untuk bisa dikenal sebagai “Mangga Pasuruan” di pasaran luar daerah, klonal 21 membutuhkan proses branding sejak 2007. “Sekarang orang sudah tahu, kalau mangga itu ya dari Pasuruan,” jelasnya.

Klonal 21 ditanam petani di Kecamatan Rembang sebanyak 3.000 pohon, Sukorejo sebanyak 2.500 pohon, Wonorejo sebanyak 2.500 pohon, Purwosari 500 pohon, Pasrepan 1.500 pohon dan paling banyak di Grati mencapai 49.000 pohon.

IMG_20160413_105147“Mangga gadung klonal 21 masak pohon bisa dinikmati di Desa Oro-oro Ombo Kulon dan Oro-oro Ombo Wetan serta di Desa Wonokerto, Sukorejo,” pungkas Doddy.

Secara umum pohon mangga bisa ditanam di ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 1000 mm/tahun. Masa panen mangga mencapai puncaknya pada bulan Oktober-Nopember. (*/*)