Cuaca Ekstrim Bikin Ubur – Ubur Lakukan Invasi

727

IMG-20160504-WA0074Paiton (wartabromo) – Sejak awal April, jutaan ubur-ubur yang muncul di perairan utara Probolinggo atau Selat Madura. Serbuan ubur-ubur ini ditengarai akibat cuaca ekstrim di perairan Australia.

Invasi ubur-ubur ini sangat berdampak buruk terhadap nelayan saat mencari ikan. Puncaknya, pada 26 April sistem pendingin utama Unit 6 dan 9 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton terganggu. Ubur-ubur yang masuk ke intake kanal pendingin merusak mesin pendingin sehingga mengalami gangguan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi, mengatakan sesuai edaran dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jutaan ubur-ubur itu bermigrasi dari perairan Australia ke Laut Jawa dan Selat Madura. Dimana saat ini, perairan di Negeri Kanguru itu mengalami cuaca dingin ekstrem. Sementara di Selat Madura atau tepatnya perairan Probolinggo saat ini memasuki peralihan musim, dari musim hujan ke musim kemarau.

Baca Juga :   Gara-gara Sampah, Mebel di Beji Ini Nyaris Jadi Arang

“Saat ini cuaca dingin tengah melanda perairan Australia. Sehingga, kondisi itu memicu biota laut ini bermigrasi ke Laut Jawa dan Selat Madura,” ujar Dedy, Rabu (4/5/2016).

Dedy menuturkan belum dapat memprediksi hingga kapan serangan ubur-ubur ini akan berakhir. Namun, ia memperkirakan hal itu tidak akan berlangsung lama, pasalnya siklus hidup ubur-ubur sangat pendek. “Siklus hidupnya sangat pendek, seperti ulat. Namun, karena saat hidup ubur-ubur dapat mengeluarkan ribuan telur, sehingga terjadi kesinambungan,” katanya.

Akibat serbuan ubur-ubur, hingga saat ini Unit 6 dan 9 PLTU Paiton, tidak memproduksi listrik ini. Berhentinya produksi ini mengganggu pasokan listrik nasional, dimana terjadi pemadaman listrik bergilir di Jawa Barat dan Jakarta.

Baca Juga :   Ada Mobailing Bagi Pemudik yang Melintas di Pasuruan, Apa itu?

Pihak PLTU sendiri, akan terus mempercepat perbaikan mesin pendingin yang rusak. Diperkirakan  perbaikan selesai 10 hari ke depan.  “Perbaikan terus kami lakukan dengan harapan cepat selesai, sehingga produksi listrik berjalan normal,” General Manager PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan (UP) Paiton, Arif Teguh Sutrisno. (saw/yog)