40 Persen Warga Kabupaten Pasuruan Tidak Punya Jamban

963

IMG_20160512_191139Pasuruan (wartabromo) – Sanitasi di Kabupaten Pasuruan sangat memprihatinkan. Dari sekitar 1,6 jiwa, 40 persen atau 200.000 diantaranya tidak memiliki jamban untuk buang air besar (BAB).

“Kondisinya memprihatinkan, dari 1,6 juta jiwa yang berada di 420.000 rumah, sebanyak  40% atau 200.000 rumah tidak punya jamban,” kata Manager USAID-Iwins Area Pasuruan, M Dardiri, dalam Workshop Isu Sanitasi dan Air Bersih di Kabupaten dan Kota Pasuruan di Mata Media Massa, Kamis (12/5/2016).

Menurut Dardiri, tanpa jamban warga akan buang air besar sembarangan seperti di sungai dan pantai atau tempat lainnya.

“Sungai menjadi jamban besar yang membuat kualitas dan baku mutu air bawah tanah juga terpengaruh. Sumur-sumur untuk rumah tangga, hingga sumber-sumber air bisa tercemar aliran sungai yang menjadi jamban raksasa tersebut,” tandasnya.

Baca Juga :   Berkurang 2.440, DPT Kota Pasuruan untuk Pilkada 2018 Ditetapkan 139.508

Kenyataan lain diungkap Head Monev USAID-Iwins Jatim, Dina Mustikaningrum. Menurut Dina, selain 200.000 rumah tidak memiliki jamban, sebesar 60% atau sekitar 250.000 rumah tangga yang lain, jambannya juga bocor. Tempat pembuangan limbah dalam rumah yang dikenal dengan septi tank, ternyata tidak layak. Karena sifat septitank itu sebenarnya hanya resapan saja.

“Septitank harus dikuras maksimal 4 tahun sekali. Jika tidak, dipastikan akan bocor dan merembes ke lapisan tanah. Padahal di lapisan tanah tersebut, juga terkandung air tanah. Otomatis air tanah yang dikonsumsi sudah tidak bersih dan mengandung penyakit,” jelasnya.

Pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Pemkab maupun Pemkot Pasuruan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi bagi kesehatan.

Baca Juga :   Jalur Rel di Kraton yang Rusak Akibat Banjir Diperbaiki

Sejumlah kegiatan seperti sekolah lapang untuk mendidik masyarakat agar memahami pentingnya sanitasi dan air bersih dilakukan di berbagai tempat.

USAID-Iwins telah membangun Instalasi Penampung Air Limbah (IPAL) Komunal di dua lokasi di Kelurahan Kebonagung dan Kepel, Kota Pasuruan serta IPAL Komunal di Grati dan Pondok Pesantren Ngalah Purwosari serta Pondok Pesantren di Sukorejo. (hrj/fyd)