Modal Rp500 Ribu, Perajin Songkok Raup Untung Rp5 Juta Per Pekan

1082
Foto: Sundari/wartabromo.com

Paiton (wartabromo) – Menjelang Lebaran, usaha pembuatan songkok tradisional atau kopyah di Kabupaten Probolinggo kebanjiran pesanan. Saat ini, jenis songkok bermotif emas dan full ac, merupakan model songkok yang paling diburu oleh para pelanggan. Bahkan omset penjualan meningkat hingga 80 persen.

Khoirul Kamal, pemilik usaha pembuatan kopyah atau songkok tradisional di Desa Sukodadi, Kecamatan Paiton, misalnya, kebanjiran pesanan selama bulan ramadhan. Bahkan tingginya pesanan songkok sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Sebanyak 500 songkok terjual per minggunya, padahal pada bulan biasanya hanya laku maksimal 100 bungkus saja.

“Saat ini, jenis songkok bermotif emas dan full ac atau songkok dengan bagian atas model filter bolong lebih banyak diminati para pelanggan baik dari dalam maupun luar daerah,” ujar Khoirul Kamal, Selasa (21/6/2016).

Baca Juga :   Mahasiswa Yudharta Pasuruan Galang Dana Untuk Korban Gempa Aceh

Kisaran harganya pun cukup murah, mulai dari Rp. 15.000 hingga Rp. 85.000 per buah, tergantung model dan jenis kain yang dipilih. Kini, pria 46 tahun ini dapat meraup untung sekitar Rp 5 juta per pekannya.

Menurut Khoirul Kamal, pelanggan produk usaha yang telah dirintis sejak tahun 1997 silam dengan modal hanya Rp 500.000 ini, kebanyakan berasal dari daerah Madura, Malang serta Lumajang.

Fauzi, salah seorang pelanggan asal Gading Probolinggo, mengaku selalu memesan songkok buatan khoirul kamal setiap tahunnya. Kali ini, ia order sebanyak 1.000 songkok untuk keperluan pemberian santunan pada bulan Ramadhan. Selain murah dan berkualitas, daya tarik lain dari kopyah bermerk Jadi Mas itu adalah sampul jual yang menggunakan gambar Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.

Baca Juga :   368 Slop Rokok Ilegal Asal Madura Diamankan

“Harganya cukup murah dengan kualitas bagus. Terlebih lagi ada gambar proklamator kita,” kata Fauzi.

Diperkirakan jumlah pemesan akan semakin meningkat seminggu jelang lebaran. Khoirul Kamal harus menambah jumlah pekerjanya yang saat ini baru dua orang, agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. (saw/fyd)