Polres Probolinggo Ledakkan 11 Kg Bubuk Mesiu Bahan Mercon

1001

Tersangka petasanKraksaan (wartabromo) – Sebanyak 11 kilogram bahan peledak jenis misiu yang merupakan bahan utama pembuatan mercon diledakkan di halaman belakang Mapolres Probolinggo, Jumat (24/6/2016). Selain itu ribuan selongsong mercon kosong juga dimusnahkan.

Barang-barang tersebut diamankan dari 6 orang pembuat petasan yakni Sariman (35) asal Desa Tigasanwetan Kecamatan Leces, Tuki (55) warga Desa Brabe Kecamatan Maron, Sugiyanto (29), Desa Klenang Kecamatan Banyuanyar, dan Nawali (50) asal Desa Lumbang  Kecamatan Lumbang. Sedangkan 2 orang lainnya dinyatakan sebagai daftar pencarian orang (DPO) Polres Probolinggo.

“Itu hasil dari operasi camer selama kurang lebih sepekan dimana anggota kami berhasil mengamankan ribuan selongsong mercon dari berbagai ukuran dan bentuk yang membahayakan keselamatan seseorang,” ujar Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin.

Baca Juga :   Gelapkan Uang Rp 125 juta, Makelar Tanah Diringkus

Kapolres menyampaikan jika penangkapan keempat tersangka ini berdasarkan laporan dari masyarakat yang resah karena aktifitas pembuatan mercon yang terjadi disekitar mereka dianggap membahayakan keselamtan warga yang lainnya. “Setelah mendapatkan laporan anggota kami langsung melakukan aksi tangkap tangan ketika keempatnya sedang membuat mercon,” katanya.

AKBP Arman mengatakan keempatnya secara sah dan meyakinkan telah melanggar undang-undang darurat no. 12 tahun 1951 tentang bahan peledak. Akibat perbuatannya tersebut, tersangka terancam hukuman penjara selama minimal 10 tahun.

“Kami harapkan agar ini menjadi pelajaran kepada masyarakat lainnya yang hendak membuat mercon agar mengurungkan niatnya karena ancaman hukumnya sudah jelas,” himbaunya.

Sementara itu berdasarkan pengakuan Sugiyanto, salah seorang pembuat mercon, dia membuat mercon tersebut untuk dipersiapkan jelang hari raya. Dia mengatakan tiap tahunnya rutin membuat mercon tersebut untuk kebutuhan memeriahkan hari raya. “Saya buat sendiri dan tidak ada yang mengajari, saya beli selongsongnya 300 ribu per seribu selongsongnya,” tandasya. (saw/fyd)