Tak Punya Uang, Orang Tua Ini Pasung Anaknya yang Gangguan Jiwa

2041

Sumber (wartabromo.com) – Memasung orang yang mengalami gangguan jiwa masih dilakukan masyarakat kalangan bawah, tak terkecuali di Probolinggo. Seorang remaja di Desa Pandansari, Kecamatan Sumber, dipasung orang tuanya sendiri di dalam rumah.

Remaja malang itu bernama Aldi Indra Jaya (18), sejak 18 bulan, ia hidup dalam pasungan kayu berukuran sekitar 2 meter. Menurut orang tuanya, Ki Mas Agung dan Sumariyah, Aldi diketahui mengalami gangguan jiwa sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan, semakin parah saat dia menginjak usia 17 tahun.

“Sebenarnya gangguan jiwanya awalnya tidak parah, namun 18 bulan belakangan, penyakitnya itu kumat dan semakin parah. Bahkan dia sering mengamuk tak jelas dan memukul saya saat hendak memberinya makan dan dan memandikannya,” ujar Sumariyah ibu kandung Aldi, Selasa (13/12/2016).

Baca Juga :   Si Dana Lahir, Satwa Orang Utan TSI II Prigen Bertambah

Sebelum dipasung, Aldi sudah pernah dibawa ke dokter hingga dukun. Ia diberikan pengobatan medis dengan obat-obatan penenang yang diberikan oleh dokter hingga pengobatan tradisional sudah dilakukan semuanya, namun nyaris tak ada perubahan yang signifikan.

“Sudah dibawa kemana-mana tapi tetap seperti yang terlihat saat ini mas bisa lihat sendiri,” ungkap Ki Mas Agung, ayah Aldi.

Melihat kondisi anaknya yang tak kunjung membaik, pasutri yang hanya berpenghasilan sebagai buruh serabutan ini kehabisan akal. Alasan keterbatasan ekonomi itulah yang membuat pasangan pasutri ini sampai tega memasung darah dagingnya. Aldi yang bahkan tak lulus sekolah dasar ini, dikhawatirkan membahayakan baik keselamatan anggota keluarga maupun tetangga sekitarnya.

Baca Juga :   Masyarakat Belum Memiliki Sanitasi yang Sehat

“Dulu Aldi sering membantu kami bekerja macul di lading. Terpaksa kami pasung karena dia lebih sering mengamuk dan justru membahayakan bagi orang di sekitar yang ditemuinya. Bahkan dia sempat membacok kakak saya. Untungnya, kakak saya tidak apa-apa. Jadi kemudian kami sekeluarga memutuskan agar Aldi dipasung,” jelasnya terkait pemasungan anaknya itu.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo, lewat puskesamas setempat diakui Ki Mas Agung memang telah memberikan perhatian dan pengobatan terhadap anaknya itu. Dari pengakuannya terungkap jika beberapa bulan setelah dipasung diakui, ada petugas kesehatan dari Puskesmas Sumber yang datang untuk mengobati.

“Sebulan sekali dia datang untuk memberikan pengobatan. Namun, saya belum berani melepas pasungnya, karena takut dia mengamuk lagi,” ujarnya. (saw/fyd)