Sejuk dan Segarnya Kebun Teh Lawang Kedaton

2490

Tiris (wartabromo.com) – Pernah mampir ke kebun teh di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris?. Disini pelancong dapat menikmati keindahan hijaunya pohon-pohon teh yang terhampar luas di perkebunan itu. Udara disana terasa sangat dingin dan segar, udara seperti ini sangat sulit kita dapatkan di kota, jadi anda harus menyempatkan diri untuk menikmati keindahan ini.

Di kebun teh ini, anda dapat menyaksikan cantiknya jajaran gunung-gunung, apalagi jika anda datang ketika matahari terbenam. Bayangkan, menyaksikan lembayung senja sambil menikmati nikmatnya Teh Andung Biru, benar-benar pengalaman yang luar biasa di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Jember ini.

“Pemandangannya sangat bagus, udaranya sangat sejuk. Sangat bagus jika liburan bersama dengan keluarga,” tutur Amina Sundari.

Baca Juga :   2040 Muslimah Kota Pasuruan siap Pecahkan Rekor Muri Rebana Berbakiak

IMG-20170318-WA0142

Perkebunan teh Andung Biru ini, berada di ketinggian 900-1.300 mdpl dan kurang lebih 15 kilometer dari kantor Camat Tiris, atau sekitar kurang lebih 60 km dari Kota Kraksaan. Untuk mencapai destinasi ini, pelancong dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Namun untuk jenis sedan tidak disarankan, karena kontur jalan menanjak dan turun tajam.

Selain bisa menyaksikan para pemetik teh mengadu kecekatan tangan dalam memetik pucuk daun di sekitar perkebunan, pengunjung juga bisa ikut memetik secara langsung dan melihat proses pembuatan teh untuk bisa langsung diminum.

Kebun teh ini berada di Afdeling Lawang Kedaton, Kebun Gunung Gambir, yang dimiliki Perusahaan Terbatas Perkebunan Nasional (PTPN) XII. Kebun teh ini ada sejak tahun 1918 dan pelan-pelan mulai perkembangannya tahun 1930.

Baca Juga :   Bus Berpenumpang Pegawai Pajak Terguling

Di perkebunan teh ini, pelancong dapat menemukan berbagai macam jenis teh, yang diantaranya yaitu teh rengganis, teh hijau, dan teh kolas. Tanaman tehnya sendiri seluas 300 hektar itu, termasuk teh hijau yang dibudidayakan sebesar 10 hektar. Tak kurang dari 245 ton per tahun untuk daun teh yang sudah siap untuk diproses.

“Hasil dari petikan dari 180 tenaga terampil ini, tiap harinya dibungkus karung-karung besar dan di letakkan di tempat penampungan. Selanjutnya dikirim ke pabrik Kerto Wono di Lumajang untuk diproses jadi teh siap konsumsi,” ujar Asisten Tanaman (Astan) Afdeling Lawang Kedaton Aris Triantoro.

Selain menyaksikan proses petik daun teh, pengunjung bisa menikmati aroma daun teh yang segar, dengan daerah perbukitan yang indah. Tak hanya itu, di area perkebuan juga ada air terjun dan petilasan Dewi Rengganis.

Baca Juga :   Koran Online 6 Maret : Petani Dibondet di Sawah, hingga 3 Patung Milik Umat Hindu, Dirusak Orang Tak Dikenal

Karena areal perkebunan ini termasuk areal wisata yang natural, areal ini masih jarang tersentuh oleh pembangunan. Sarana yang ada pun hanya ditujukan untuk kelancaran penanaman dan pengolahan daun teh. Untuk itu, lebih baik anda membawa bekal makanan dan minuman yang cukup. (saw/saw)