Kantor Pemkab Dipindah, Angkot Keliling Disulap Jadi Warung Kopi

1831

Bangil (wartabromo.com) – Mungkin anda sudah terbiasa melihat mobil digunakan untuk berdagang, namun anda pasti tidak terbiasa melihat angkot yang masih layak operasi digunakan untuk warung kopi.

Ya, Sokeh (56), warga Dusun Klojen Desa Sladi Kecamatan Kejayan menggunakan mobil angkutan kota untuk berdagang kopi melayani para PNS dan karyawan di komplek perkantoran Pemkab Pasuruan di Raci – Bangil.

Pria paruh baya tersebut ditemani istinya, Maimunah (45), menjadikan angkot yang biasanya melayani penumpang di dalam Kota Pasuruan menjadi warung berjalan.

Konon, sebelumnya istrinya Maimunah memang kerap berjualan di kantin kantor Dinas Koperasi yang berkantor di Jalan raya Untung Suropati Kota Pasuruan, namun sejak satu bulan terakhir, Kantor Dinas Koperasi tersebut berpindah ke komplek perkantoran terpadu di Raci.

Baca Juga :   Truk Gandeng Vs Truk Tanki Air, 1 Orang Tewas Terjepit

IMG-20170321-WA0129

Sejak kepindahan kantor itulah secara otomatis kantinnya juga ikut pindah, namun di komplek perkantoran yang baru belum ada fasilitas kantin sehingga mau tidak mau angkot yang selama ini untuk menarik penumpang dengan trayek Pasar Kebonagung – Pasar Besar Kota PP harus dijadikan sebagai kantin berjalan, dan jualannya pun tetap seperti yang ada di kantin awalnya.

“Jualannya tetap, ada nasi bungkus, kopi, rokok, pepes ikan, dan gorengan,” terang Sokeh saat ditemui wartabromo.com.

Dengan tidak merubah interior mobil angkotnya, ia tetap melayani pembeli yang rata-rata pegawai negeri tersebut. Satu menu makanan yang tidak disertakan dalam warung berjalan ini, yakni rujak cingur.

“Tempatnya yang tidak ada untuk menempatkan cobeknya, dan saya tidak bisa membawa meja,” lanjut Sokeh.

Baca Juga :   Demi Baju Baru, Pelajar ini Nekat Nyolong Kotak Amal Masjid

Hidayatullah (35), salah satu staf Disperindag Kabupaten Pasuruan mengatakan dirinya dan teman sekantornya merasa terbantu jika ingin makan siang dan ngopi saat jam istirahat, karena tidak jauh harus berjalan ke kantin yang jaraknya cukup jauh.

“Saya dan teman-teman berterima kasih kepada Pak Sokeh karena jika saya akan makan tidak jauh-jauh ke timur,” ujar Hidayatullah. (har/yog)