Harimau Ponpes Metal Rejoso Akhirnya Dievakuasi ke TSI Prigen

3688

Rejoso (wartabromo.com)-Harimau Sumatera yang berada di Pondok Pesantren Metal Muslim di Desa Rejosolor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruandi dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur, Rabu (29/3/2017) siang.

Evakuasi dilakukan lantaran selama kurun waktu dua tahun terakhir kondisi harimau sumatra tersebut kurang mendapatkan perhatian setelah ditinggalkan oleh pengasuh Ponpes Metal yang juga sang pemilik yakni KH. Abu Bakar.

“Kurus kurang diperhatikan pemeliharaannya. Sepertinya kurang makan, sampai berdiri saja tidak kuat dan nampak sakit-sakitan. Maklum saja, sejak kyai meninggal, kurang diperhatikan terutama makannya,” kata Luluk Laili, warga Tapaan Kota Pasuruan, yang sering ke pesantren.

IMG-20170329-WA0113

Kondisi satwa langka itu pun sampai juga ketelinga Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang langsung berkordinasi dengan pihak BKSDA Jatim agar segera mengevakuasi dan memindahkan ketempat yang layak agar tidak punah.

Baca Juga :   8 Perwira Polres Pasuruan Dimutasi

“Mendengar adanya itu, kami lakukan pendekatan dulu kepada pihak pengasuh pesantren. Saya beri pengertian lebih dulu, bahwa itu satwa langka yang dilindungi dan kasihan kalau gak kober (tidak sempat) memperhatikan, lebih baik diserahkan ke pihak yang berwenang,” kata Gus Irsyad sapaan akrab Bupati Pasuruan.

Dengan di evakuasinya hewan langka tersebut, Irsyad mengharapkan adanya upaya pemeliharaan yang bagus dan BKSDA aga hewat tmtersebut bisa pulih dan sehat.

“Alhamdulillah baru saja dievakuasi oleh BKSDA. Semoga kondisi harimau sumatera itu menjadi bagus, karena dirawat dengan benar,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BKSDA Jatim, Ayu Dewi Utari, menyampaikan bahwa harimau sumatera itu dievakuasi ke Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan. Karena kondisi TSI Prigen menyerupai habitatnya dan lokasinya juga dekat.

Baca Juga :   Ini Jajaran Pengurus Gafatar Kabupaten Pasuruan

“Iya ini nanti kita evakusi ke TSI karena lokasinya memungkinkan dan sudah terbiasa melakukan konservasi satwa. Di sana akan dirawat dulu di rumah sakit hewan milik TSI,” ujar Ayu. (ros/yog)