120 Petani Probolinggo Gelar Balap Traktor

1829

Kraksaan (wartabromo.com) – Petani di Kabupaten Probolinggo, mempunyai cara berbeda dalam menyambut musim tanam padi tahun ini. Yakni dengan menggelar balap hand traktor di lintasan berlumpur. Menariknya, tidak hanya petani pria, petani perempuan pun turut andil meramaikan budaya adu cepat pembajak sawah yang telah berlangsung sejak tiga tahun silam.

Sebanyak 120 petani dari 64 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Probolinggo ikut andil dalam balap hand tracktor yang digelar paguyuban petani setempat, Senin (17/4/2017) siang. Menaklukkan lintasan berlumpur sepanjang 200 kilo meter persegi di area persawahan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan menjadi tantangan peserta.

IMG-20170417-WA0098

Peserta kemudian dilepas masing-masing 4 orang dengan sistem gugur dan hanya juara pertama yang berhak melaju ke babak selanjutnya. Tidak hanya kecepatan melahap lintasan, performa traktor selama balapan juga menjadi acuan panitia dalam menetapkan pemenang.

Baca Juga :   Ini Video Kebun Pak Budi

Meski terbiasa membajak, namun tidak mudah bagi peserta menjadi yang tercepat. Selain genangan lumpur yang lebih dalam dibanding sawah pada umumnya, sempitnya lintasan juga menyulitkan peserta untuk bermanuver.

Menariknya, tidak hanya petani pria, belasan ibu – ibu petani tak gentar adu cepat kuda Jepang tersebut. Padahal mereka tidak dibekali latihan sebelumnya, sehingga banyak peserta wanita yang lepas kendali saat berusaha menyalip peserta lain. “Peganganya licin, tanahnya terlalu dalam, jadi akhirnya saya jatuh. Wong saya ndak pernah nyoba, tidak pernah belajar, ngak ada persiapan khusus, ya capek,” kata Susanna, peserta balap hand traktor.

IMG-20170417-WA0096

Balap alat pembajak sawah merupakan tradisi para petani Probolinggo menyambut musim tanam padi kedua, sekaligus ajang silatur rahim antar petani. Sebelum menggunakan hand traktor, tradisi ini menggunakan kerbau atau sapi.

Baca Juga :   Kanjuruhan FC Didiskualifikasi, Persekabpas Tetap di Puncak Klasemen

“Hanya ada di kabupaten probolinggo, sebuah iniovasi memperat silaturrahim antar petani, tentunya kegiatannya harus bernafaskan petani itu sendiri. Kegiatan balap hentraktor inilah yang menjadi alat pemersatu masyarakat petani. Sehingga berkumpulnya ini menjadi silaturrahim bagaimana menstabilkan hasil produksinya dan tidak dalam posisi rugi,” kata Hasan Aminuddin, tokoh masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Bagi pemenang lomba, selain uang tunai senilai total 50 juta rupiah juga disiapkan trophy penghargaan. Rencananya, ajang serupa juga akan diigelar tahun depan mengingat tingginya antusiasme warga dan petani. (saw/saw)