Miris! Pasangan Muda Ini Buang Orok Bayi di Box Es

1521

Leces (wartabromo.com) – Malu karena hamil di luar nikah, pasangan abg yakni AMS (19) dan TT (20) nekat membuang oroknya. Sayang aksi itu, keji membuang janin bayi hasil hubungan gelapnya itu dipergoki oleh polisi.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo Bripka Isana Reny Antasari, menuturkan AMS, warga Desa Tanggulwetan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, diamankan polisi, Senin (17/4/2017) malam. Kala itu, AMS terjaring razia cipta kondisi, sepeda motor yang digunakannya diberhentikan polisi. Petugas curiga dengan isi box yang biasanya digunakan untuk menyimpan es.

“Awalnya, dia (tersangka) mengaku membawa es batu. Tapi, polisi tetap membukanya. Dan ternyata di dalamnya ada tas kresek warna hitam yang di dalamnya ada janin bayi,” ujarnya Bripka Isana, Selasa (18/4/2017) siang.

Baca Juga :   Sikapi Caleg Tersangkut Korupsi, Berkarya Bakal Bersih-bersih

IMG-20170418-WA0105

Mantan anggota Propam ini, menjelaskan, polisi langsung mengamankan barang bukti janin itu dan tersangka. Kepada polisi, tersangka habis mengambil janin bayi perempuan itu dari rumah kekasihnya di Desa Tigasan Kulon, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Rencananya AMS akan membuang orok di salah satu pekuburan di wilayah Kota Probolinggo.

Selain mengamankan tersangka, polisi kemudian mendatangi rumah TT dan memeriksanya. Di rumah tersebut, polsi menemukan bercak darah yang tercecer dimana – mana. Selain itu, selimut , jaket dan sprei juga berlumurkan darah. Tak hanya itu, juga ditemukan sejumlah obat – obatan yang diduga kuat sering dikonsumsi kekasih tersangka untuk menggugurkan kandungan.

“Kami langsung datangi rumah kekasih tersangka. Ternyata benar, di kamar pacarnya ada bukti sisa – sisa upaya aborsi atau menghilangkan nyawa janin bayi yang dikandung pacar tersangka. Barang bukti langsung kami amankan semua. Tersangka langsung kami bawa ke Polres Probolinggo,” terangnya.

Baca Juga :   Ratusan Peserta Ikuti Rally Bromo on Fire 2016

Sementara, TT yang kondisi fisik dan psikis drop pasca melahirkan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Waluyo Jati Kraksaan. “Sedangkan kekasihnya, kami bawa ke rumah sakit karena kondisinya kritis,” papar wanita yang baru sebulan menjadi Kanit PPA itu. (saw/saw)