Sumber Mata Air Lereng Arjuna Nyusut, Warga Resah Kesulitan Air

1813

Prigen (wartabromo.com) – Menurunnya debit dan matinya sejumlah mata air di seputaran wilayah lereng Gunung Arjuna, kini mulai meresahkan.

Salah satu yang terpantau diantaranya adalah kian menurunnya sumber air bendo yang terletak di Dusun Bulakombo, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen.

Jika dulu airnya melimpah sehingga dapat dimanfaatkan warga untuk keperluan rumah tangga hingga irigasi pertanian, kini aliran air terus mengecil, tidak mampu lagi mencukupi berbagai kebutuhan air seluruh warga.

Sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Soim, Ketua Karang Taruna Candiwates, dijumpai pada Rabu (3/5/2017), menyatakan bahwa semakin menyusutnya air selama ini diduga lebih disebabkan adanya pemanfaatan yang berlebihan, sementara perbaikan lingkungan dengan cara menanam pohon agar mampu menjaga resapan air di sekitarnya tidak dilakukan.

Baca Juga :   Alokasi Pupuk Nasional Turun, Pemkab Probolinggo Kurangi Kuota Pupuk Bersubsidi

Sebagai gambaran, ia menjelaskan semasa masih berusia belia, aliran mata air meluber keluar dari bedengan penampung, namun sekarang debitnya diperkirakan tidak lebih dari 10% saja.

“Apalagi kalau musim kemarau, warga harus antri mendapatkan air,” kata Ahmad Soim.

Dijelaskan, pemanfaatan berlebihan itu terlihat pada banyak dijumpainya pengeboran air tanah (artesis) untuk usaha air curah tangki, yang berada di Desa Candiwates, Pelintahan maupun wilayah desa lereng Arjuna lainnya.

Soim memperkirakan Setiap bulan ada sekitar 2.600 kali lalu lalang truk tangki beroperasi mendistribusikan air ke daerah lain.

“Mereka tidak bisa mengeruk keuntungan terus, lingkungan harus diperhatikan dengan menjaganya agar air menjadi lestari,” harap Soim.

Baca Juga :   Perusahaan Diwajibkan Tanam Pohon di Hutan Kritis

lulis 05-03-08.54.22

Kegelisahan ini sepertinya sudah ditangkap oleh sejumlah pihak. Salah satunya kelompok perempuan yang menyebut diri sebagai Kartini Sobo Alas.

Kelompok yang dikomandani Lulis Ratnawati Irsyad ini, beberapa waktu lalu sempat melakukan aksi dan observasi di sekitar area lereng Gunung Arjuna.

Lulis yang juga istri Bupati Pasuruan, HM. Irsyad Yusuf, saat itu menandaskan bahwa pihaknya berjanji akan melakukan tindakan konkrit menjaga dan melestarikan lingkungan berupa program secara sistemik.

“Saya yakin dengan sentuhan tangan-tangan wanita, akan memberikan dampak yang luar biasa untuk menjaga keseimbangan lingkungan,” ujarnya. (ono/ono)