Pasangan Mahasiswa Diduga Mesum Dan 6 PSK Terjaring Razia Pol PP Probolinggo

5667

Paiton (wartabromo.com) – Sepasang mahasiswa diduga mesum berikut enam perempuan pekerja seks komersial (PSK), dijaring Satpol PP Kabupaten Probolingga dalam operasi Pekat, Rabu (10/5/2017) sore tadi.

Operasi yang digelar menjelang bulan suci Ramadan 1438 hijriyah ini, menyasar sejumlah hotel, wisma hingga kos-kosan liar dan warung remang-remang di wilayah Kecamatan Paiton.

PicsArt_05-10-08.48.04

Sepasang mahasiswa tersebut sebelumnya, terkena razia, setelah kedapatan berduaan di dalam kamar hotel Paiton Asri yang berlokasi di Desa Binor, Paiton.

Mereka diketahui berinisial EOS (21), asal Kabupaten Situbondo dan MR (23), yang tercatat sebagai warga Kabupaten Gresik.

Meski tertangkap basah di kamar hotel, salah satu pasangan mesum membantah telah melakukan tindak asusila.

Baca Juga :   Peduli Lingkungan, Komunitas Mobil Tua Jatim Tanam Ratusan Pohon di Lereng Arjuna

“Nggak gini bu, teman saya itu saya suruh jemput karena tidak punya kendaraan, setelah itu saya pulang balik ke Gresik. Dia sendiri sedang magang di hotel lain,” sanggah MR.

Selain itu salah satu mahasiswa beralasan sedang magang sebagai Front Office hotel sehingga harus menginap di hotel tersebut.

Meskipun demikian, keduanya tetap digelandang dan diamankan petugas ke mobil patroli, karena diduga melakukan tindakan mesum

Tiga perempuan diduga PSK yakni LAF, warga Malang; MJ, warga Kecamatan Gading; LP, warga Kabupaten Situbondo, kemudian juga dijaring Pol PP, saat berada di tempat hiburan JR.

Ketiganya saat itu tengah asik, dengan mengenakan pakaian minim terlihat seperti menunggu tamu laki-laki hidung belang.

Baca Juga :   Sepuluh Ribu Warga Pulau Gili Ketapang Terancam Difteri

Petugas mengamankan tiga perempuan seksi itu lantaran mereka tidak mampu menjukkan identitas diri.

Selanjutnya, tiga perempuan lainnya diamankan di sejumlah warung yang terletak di pantai Pasir Panjang Paiton.

Tiga perempuan rata-rata berusia setengah baya itu disinyalir sebagai mucikari PSK yang berkeliaran di tempat itu.

Mereka semuanya kemudian dibawa ke markas Satpol PP untuk mendapat pembinaan petugas.

Menurut Kasatpol PP setempat, Dwijoko Nurjayadi, razia pekat memang rutin dilaksanakan oleh pihaknya.

“Lebih-lebih menjelang bulan ramadan, jadi kami lebih intensifikan, untuk mengurangi pelanggaran masyarakat terhadap perbuatan asusila terutama di penginapan-penginapan di kabupaten probolinggo. Termasuk indekos yang mulai marak disinyalir digunakan sebagai tempat asusila,” katanya. (saw/saw)

Baca Juga :   Jamaah Haji Probolinggo Meninggal Dunia Dimakamkan di Makkah