Antisipasi Malware, Pemkot Probolinggo Matikan Koneksi Internet

926

Probolinggo (wartabromo.com) – Ganasnya ancaman Ransomware jenis Wannacry, membuat instansi di lingkungan Pemkab Probolinggo waspada. Agar tak terinfeksi malware, sejak pukul 23.00 WIB tadi malam, data penting di PC yang terkoneksi internet, tak dibuka.

Langkah itu menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, sudah sesuai dengan petunjuk Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia.

“Mulai tadi malam sampai jam 11 nanti. 24 jam,” ujarnya, Senin (15/5/2017).

Langkah antisipasi tersebut telah disampaikan ke instansi lain di lingkungan Pemkot, diataranya lewat grup WhatsAp maupun melalui pesan lainnya.

“Sejauh ini, belum ada laporan dari instansi yang jadi korban,” kata pria yang biasa disapa Tiyok itu.

Baca Juga :   Hendak Putar Balik, Pemotor asal Kanigaran Ditabrak Truk Pertamina

IMG-20170515-WA0016

Sementara itu, meski tak seekstrim yang dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo, langkah antisipasi yang sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, karena instansi di lingkungan pemkab tetap menyalakan koneksi internetnya.

“Yang kami khawatirkan, Bappeda yang punya server sendiri, Dinas Pendidikan yang punya dapodik (data pokok pendidikan) serta Dinkes dan RSUD,” terang Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskotikdansa) Kabupaten Prooblinggo, Tutug Edi Utomo.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini menyatakan, langkah back up data-data penting telah dilakukan sejumlah instansi di lingkungan pemkab. Utamanya instansi yang berkaitan dengan layanan masyarakat.

“Kami melangkah cepat. Begitu ada panduan, langsung ditindak lanjuti. Alhamdulillah sementara aman, dan semoga aman seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga :   Ibu-Anak Tewas Diserondol Avanza, hingga Pemicu Warga Tutur Ngamuk Buang Sampah di Jalanan | Koran Online 4 April

Sebagaimana diberitakan di beberapa media baik di dalam ataupun luar negeri, virus ini telah menyerang sekitar 150 negara, termasuk Indonesia.

Serangan siber yang menyerang berjenis ransomware, sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, pada Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan, mengimbau agar segera melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman malware, khususnya ransomware jenis wannacry. Bahkan virus ini dikategorikan sebagai teroris siber.

Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kominfo, serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais. Dengan adanya serangan siber itu, Kominfo meminta masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber. (saw/saw)