Jamur Kancing Bromo Tembus Pasar Internasional

3913

Sukapura (wartabromo.com) – Lereng Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, tidak hanya menyajikan eksotika alam, namun juga kaya sumber daya alam, salah satunya jamur kancing. Budidaya jamur kancing berkembang menjadi mata pencaharian baru warga Suku Tengger, bahkan produknya berhasil menembus pasar internasional.

Salah satu sentra budidaya jamur kancing Lereng Bromo, terletak di Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura. Di kawasan ini, terdapat sedikitnya 30 kepala keluarga, yang menggantungkan hidup dari budidaya jamur kancing.

Disebut jamur kancing karena bentuknya tidak melebar, justru bulat menyerupai kancing baju. Cara membudidayakannya pun tergolong sederhana, seperti budidaya jamur pada umumnya.

Hanya saja, jamur kancing menggunakan tanah khas Tengger yang telah dinetralkan sebelum difragmentasi.

Baca Juga :   Video Air Tak Mengalir, Warga Demo PDAM

IMG-20170516-WA0019

Dalam kumbung berukuran 10 meter kali 15 meter, petani menghasilkan sekitar 1 ton jamur, yang dipanen sekali dalam dua pekan.

“Sekali tanam bibit, bisa dipanen sebanyak tiga kali. Gampang gak ada kendala,” tutur Marjiati, petani jamur kancing, Kamis (18/5/2017).

Hingga awal Mei 2017, harga jual jamur kancing di tingkat petani sebesar Rp 15 ribu per kilogram. Sehingga jika dihitung, omset petani berkisar Rp 15 juta sekali panen. Selain cara yang mudah, penghasilan tinggi menjadi pendorong budidaya jamur kancing Bromo.

Budidaya jamur kancing di tempat ini, dawalnya dirintis pasca erupsi Gunung Bromo tahun 2010 silam. Hal itu untuk menyiasati vakumnya lahan pertanian yang terdampak abu vulkanis. Lambat laun budidaya ini kian menjamur karena didukung oleh kondisi alam, kelembaban suhu dan tanah gembur Tengger.

Baca Juga :   Jamu Tim Asal Malang, Persekap Bertekad Amankan Tiga Poin

“Saat ini, selain memasok ke sejumlah pabrik di kawasan Probolinggo dan Pasuruan, jamur kancing juga dijual ke pasar internasional, terutama negara Thailand dan Eropa. Untuk ekspor kita masih bergabung dengan perusahaan daerah lain,” terang pembina paguyuban petani jamur kancing, Dwi Sugiono.

Petani dan paguyuban jamur kancing berharap, peran pemerintah daerah setempat untuk lebih aktif memasarkan hasil budidaya jamur kancing. Serta memberikan bantuan dalam bentuk permodalan. (cho/saw)