Sst.., Ketua KPK di Probolinggo

1046

Paiton (wartabromo.com) – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, melakukan safari kampus ke Probolinggo, Sabtu (9/9/2017) siang. KPK goes to kampus ini, sebagai edukasi perangi korupsi bagi mahasiswa.

KPK melakukan safari pendidikan yang dibalut kuliah umum anti korupsi di kampus Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) Paiton. Kabupaten Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut, komisioner KPK mengulas tema “Pendidikan anti Korupsi; Sinergitas KPK dan Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren dalam Mencegah Tindak Pidana Korupsi.

Di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen, Ketua KPK mengungkap pentingnya peranan dunia pendidikan dalam mencegah bahaya laten korupsi. Upaya pencegahan itu, dimulai dari pembentukan karakter mahasiswa melalui penguatan moral.

Baca Juga :   Berkutat Dengan Kemiskinan, Pemkab Probolinggo Maksimalkan Peran Pekerja Sosial

Selain kenalkan semangat pemberantasan korupsi pada mahasiswa, upaya ini jadi edukasi dini agar perang melawan KKN tertanam sejak di dunia kampus.

“KPK itu pasti memerlukan banyak pihak, unsur yang penting itu di dunia pendidikan, mereka yang memiliki karakter, moralitas. Oleh karena itu penting sekali berkunjung ke Nurul Jadid, mahasiswanya cukup besar mudah-mudahan ketika menjadi pejabat berar akhlkul karimah,” kata Agus Rahardjo.

Pihak kampus, menyebut kegiatan itu murni kegiatan akademik. Tujuannya untuk mahasiswa mempunyai daya nalar kritis dalam menyikapi kasus korupsi yang terjadi di negeri ini. “Kita ingin mereka mengenal, menghayati, menjiwai dan mengamalkan serta ada kesadaran pemberantasan korupsi. kemudian diharapkan menjadi kontribusi kami dalam melahirkan generasi baru yang mulai sadar dan mengamalkan hal tersebut,” ujar rektor IAINJ Abdul Hamid Wahid.

Baca Juga :   Tewaskan Karyawan Alfamart Berkaos Arema, 3 Pemuda Ditangkap

Bagi mahasiswa, kuliah umum yang disampaikan Ketua KPK itu, membuat mereka memahami kompleksitas akar korupsi di negeri ini. “Dapat gambaran bahwa beban itu tidak hanya di ketua KPK saja, melainkan bagaimana kita ikut serta didalamnya untuk bagaimana terbebas dari korupsi,” ungkap Dimas Eko Cahyono, salah satu mahasiswa. (cho/saw)