Kebakaran Savana Bromo, Ekosistem Hutan Aman dan Tak Ganggu Rehab Bukit Penanjakan

1225

Pasuruan (wartabromo.com) – Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dikatakan meludeskan hamparan rumput dan semak ilalang, sehingga dinilai tidak membahayakan ekosistem kawasan hutan konservasi. Selain itu kebakaran juga tidak menggangu upaya perbaikan sarana di bukit Penanjakan Bromo.

Kondisi tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNBTS, Fariana Prabandari, ke sejumlah pewarta, Kamis (14/9/2017).

Menurutnya, rerumputan dan semak belukar bakal dengan cepat tumbuh lagi. Berbeda jika kebakaran melanda kawasan hutan konservasi.

“Kalau hutan konservasi (terbakar), memiliki kekayaan hayati baik flora maupun fauna. Ini bisa menjadi kiamat kecil,” ujar Fariana.

Dituturkan kemudian, padang rumput terbakar di kawasan Gunung Bromo, bisa saja terdapat burung mati. Hanya saja, sampai sejauh ini, pihaknya belum menemukan satwa mamalia mati di seputar kawasan itu.

Baca Juga :   Analisa Gibas Mati

Bukan bermaksud mengecilkan, Fariana menjelaskan dampak kebakaran rumput tidak sebesar jika hutan konservasi yang terbakar.
Pasalnya, abu kebakaran secara alamiah juga menjadi sarana munculnya rumput baru.

“Dan itu bagian dari manajemen habitat dan alam. Tapi kalau hutan dengan pohon dan kekayaan hayatinya, dimungkinkan membahayakan ekosistem satwa maupun flora semacam anggrek,” tambahnya.

Fariana juga menyambung terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran savana tersebut lantaran adanya bekas perapian yang membara dan meluas hingga hampir menghanguskan 80 hektar lahan.

Selain itu, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNBTS, Sarmin menegaskan, kebakaran padang rumput ini dipastikan juga tidak mengganggu proses perbaikan sarana dan prasarana di Bukit Penanjakan, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Heboh Hujan Es di Bangil, Begini Penjelasan BMKG

Diketahui proses rehabilitasi lokasi terbaik merekam sunrise Gunung Bromo itu beberapa waktu lalu telah dilakukan hingga saat ini.

Dijelaskan sebelumnya, kebakaran savana terjadi sejak Senin lalu disebutkan sudah padam sejak hari Rabu kemarin. Kebakaran ini terjadi di sejumlah titik di kaldera kawasan Bromo diantaranya melahap rerumputan di wilayah Pakis Bincil, Dingklik hingga Bukit Cinta yang berada tidak jauh dari Bukit Penanjakan.

“Perbaikan masih berlangsung. Bahkan sudah melakukan pembangunan balkon dari beton agar wisatawan semakin nyaman,” kata Sarmin.

Diketahui, perbaikan di kawasan bukit penanjakan merupakan bagian dari pengembangan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sebagai salah satu destinasi prioritas nasional.

Baca Juga :   Curhatan Romi dalam Tulisan : Permohonan Maaf pada TKN hingga Keluarga

Hingga saat ini, Penanjakan masih ditutup sebagaimana tertuang dalam surat pengumuman Nomor PG 3/T.8/TU/TU.1/8/2017 tentang penutupan Bukit Penanjakan tertanggal 30 Agustus 2017, ditandatangani Jhon Kenedie, kepala Balai Besar TNBTS, di Malang.

Diterangkan sebelumnya, selain TNBTS, perbaikan juga dilakukan pada destinasi Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai dan Labuan Bajo. (ono/ono)