2 Pekerja Tertimbun Longsoran Ditemukan Tewas

879

Prigen (wartabromo.com) – Dua pekerja yang sempat dinyatakan hilang tertimbun longsoran tanah di lokasi penggalian tanah dan pemecahan batu sudah ditemukan dan berhasil dievakuasi. Lokasi galian pun saat ini masih ditutup dan warga diminta untuk menjauhi lokasi longsoran termasuk di Dusun/Desa Sekarjoho Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan itu.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, bersama pihak kepolisian dibantu warga sekitar, melakukan upaya pencarian dengan menggali longsoran tanah dengan sejumlah peralatan sederhana.

Hingga beberapa jam kemudian, kedua korban berhasil ditemukan, sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Mereka diduga kehabisan napas setelah menjadi korban longsoran tanah.

Petugas pun langsung mengevakuasi tubuh korban yang terlihat lunglai. Disebutkan, petugas kemudian membawanya ke rumah masing-masing korban untuk dapat dikebumikan secara layak.

Baca Juga :   Wong Petungasri Ini Akhirnya Ditangkap Setelah Kejar - Kejaran dengan Polisi

“Untuk kedua korban luka-luka sudah dilakukan perawatan. Kondisinya luka sedang mengarah berat lah ya, karena terkena longsoran,” terang Bakti.

Selanjutnya, lokasi longsoran saat ini dinyatakan tertutup untuk umum. Pihak kepolisian maupun BPBD meminta kepada warga untuk tidak mendekati lokasi longsoran.

Selain untuk keperluan penyelidikan, lokasi longsoran dinilai masih berbahaya karena sewaktu-waktu longsoran bakal kembali terjadi.

Diwartakan, dua pekerja tertimbun longsoran sebuah penggalian tanah dan pemecahan batu di Dusun/Desa Sekarjoho Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Dari sejumlah informasi diketahui, dua korban yang masih dinyatakan hilang tersebut bernama Sholikin (48) asal Dusun Sekarjoho RT.01/RW.09 Ds.Sekarjoho, Prigen; dan Uripan (52), warga Dusun Jibru Desa Belik Kecamatan Trawas, Mojokerto.

Baca Juga :   Pegawai Dishub Jatim Gadungan Diamankan Saat Memalak Rokok

Peristiwa longsor diperkirakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Kamis (28/9/2017) pagi, saat bekerja memecahkan batu dan mengeruk tanah di lahan milik Samdono (72).

Namun tebing berbukit tersebut tiba-tiba longsor dan menimpa keempat korban yang saat itu disebut-sebut bekerja untuk mencari tanah dan batu untuk keperluan bahan material pembangunan sebuah pondok pesantren. (ono/ono)