Hindari Rob, Warga Minta Pemerintah Bangun Tanggul

797

Probolinggo (wartabromo.com) – Banjir rob yang melanda pesisir di Probolinggo diduga disebabkan minimnya tanggul penahan ombak. Warga meminta, ada pembangunan tanggul dari pemerintah, agar rob tidak terjadi.

Harapan itu dilontarkan oleh warga kampung nelayan Dusun Buyut Desa Gending, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Diketahui, jarak antara pemukiman dengan laut lepas, hanya sekitar seratus meter saja.

Banjir rob yang terjadi, tak hanya merendam pemukiman tapi juga mengakibatkan rusaknya tambak bandeng dan udang vanami milik warga.

“Disini tidak ada tanggul permanen. Sehingga air dari laut bebas menerjang tambak dan pemukiman warga. Tentunya kami berharap segera dibangun tanggul penahan air laut,” pinta Ketua RT setempat, Mistoyo, Abdullah, Rabu (6/12/2017).

Baca Juga :   Dua Pendaki Hilang di Welirang Sudah Kembali

Ia mengatakan tanggul penahan ombak dengan areal tambak dan pemukiman warga, dibutuhkan kira-kira sepanjang 300 meter. Harapannya, kawasan pesisir Kampung Buyut tidak menjadi langganan banjir rob.

“Bagaimana caranya agar bisa membangun plengsengan tersebut. Karena jika datang rob yang lebih besar, maka dipastikan akan habis kampung ini,” katanya lebih lanjut.

Sementara itu, Abdullah, salah satu pemilik tambak, mengungkapkan di seputar kampungnya, ada sekitar 10 hektar tambak yang rusak. Sedianya tambak tersebut akan dipanen pertengahan Desember atau menjelang tahun baru. Namun, karena diterjang banjir rob, warga terpaksa gigit jari. Mereka merugi mencapai Rp.50 juta usai tambaknya dihantam rob.

“Ya habis semua, kalau bandeng siap panen, dan dimasuki air laut begitu deras, pasti kabur semua. Bersih itu isi tambak. Sementara udang vanami, kalau terlalu banyak air laut, mati,” kata Abdullah.

Baca Juga :   Pekerja Tol Pandaan-Malang tewas Tertimpa Scaffolding, Diyakini Murni Kecelakaan

Sementara itu, warga masih membersihkan sisa-sisa banjir rob yang terjadi. Bahkan ada satu dapur warga yang harus dirobohkan karena pondasinya tergerus air bah. Warga khawatir jika tidak dirobohkan, akan berbahaya dan menimpa anggota keluarga lainnya. (lai/saw)