Loka Penelitian Sapi Potong Grati Temukan Elisa Kit, Deteksi Sapi Bunting Jadi Lebih Akurat

1820

Pasuruaan (wartabromo.com) – Loka Penelitian Sapi Potong Balitbang Kementerian Pertanian RI, Grati, Kabupaten Pasuruan sukses menemukan metode baru untuk mendeteksi kebuntingan dini pada sapi. Cara gress disebut Elisa Kit ini, dipastikan lebih cepat dan akurat dari bentuk konvensional.

Dicky Pamungkas, Kepala Loka Penelitian Sapi Potong Grati menjelaskan, metode Elisa Kit adalah modifikasi dari penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 2014. Temuan ini terbilang luar biasa, karena deteksi kebuntingan dengan metode ini terbukti memiliki keunggulan.

Berbeda dengan metode-metode dilakukan secara konvensional selama ini, yakni melalui palpasi rectal (memasukkan tangan ke dalam alat kelamin sapi betina), temuan baru Loka Penelitian Sapi Potong Grati ini diyakini lebih akurat.

Baca Juga :   Sembunyi di Bali, Begal Sadis asal Lumajang Akhirnya Ditangkap

Diketahui palpasi merupakan metode pemeriksaan oleh tenaga ahli, dengan meraba untuk mengetahui dan merasakan ukuran, kekuatan, atau letak sesuatu dari bagian tubuh sapi.

“Kalau metode konvensional, dibutuhkan umur kebuntingan sapi minimal 60 hari dan harus tenaga ahli bidang reproduksi. Tapi kalau metode Elisa Kit, kita langsung pada sapi umur 15 hari saja,” kata Dicky di sela-sela kesibukannya, Jumat (08/12/2017).

Sedangkan, dilanjutkan oleh Dicky, metode Elisa Kit dilakukan dengan mengambil sampel darah sapi yang baru di-IB (Inseminasi Buatan). Darah sapi kemudian dicampur dengan senyawa tertentu dan hasilnya pun dapat diketahui hanya dua jam setelah pengambilan darah.

Dengan waktu selama itu, tentu diagnosis kebuntingan bisa diketahui lebih awal. Aplikasi sangat mudah dan akurat. Dan yang paling utama adalah tidak menimbulkan traumatic pada sapi.

Baca Juga :   Ini Dia Desa Biogas di Lekok yang Mendapat Penghargaan

Keunggulan-keunggulan tersebut, dipastikan dapat lebih meningkatkan efisiensi reproduksi sehingga menekan biaya produksi.

“Nah, Elisa Kit memberikan informasi keberhasilan perkawinan lebih awal dengan tingkat keakuratan mencapai 90%,” tandas Dicky Pamungkas.

Disebutkan Dicky, dari keseluruhan proses penentuan kebuntingan sapi adalah evaluasi dapat segera dicatat bilamana terdapat kemungkinan kegagalan kebuntingan. (**/mil)