Bersama Warga, PT CJI Lakukan Normalisasi Sungai Rejoso

2146

 

Rejoso (wartabromo.com) – PT Cheil Jedang Indonesia, Pasuruan berikan perhatian mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan Normalisaai sungai Rejoso dengan melakukan pengerukan endapan lumpur sungai rejoso. Upaya itu dilakukan, menyusul ancaman banjir di musim penghujan, yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Humas PT CJI, Mashudi Junus mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu serangkaian kegiatan, berkaitan dengan kepedulian perusahaan terhadap warga dan lingkungan.

Dijelaskan, Kecamatan Rejoso, terutama wilayah termasuk dalam DAS Rejoso, bagian dalam peta kerawanan bencana banjir, yang sewaktu-waktu terjadi bila sudah memasuki musim penghujan.

Hal tersebut terjadi, menurut Junus salah satunya karena adanya sedimentasi sungai, terutama pada tiap tikungan sepanjang sungai.

Baca Juga :   Paus Balin Terdampar di Perairan Paiton

Sehingga, upaya normalisasi sungai menjadi satu keniscayaan untuk dilakukan. Nah, hal utama yang perlu menjadi perhatian, adalah dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat sekitar perusahaan untuk bersama-sama bekerja, mengeruk endapan sungai.

“Perhatian kami untuk bersama warga, menjaga sungai Rejoso sudah kami mulai sejak 2002 silam. Sampai sekarang masih kami lakukan,” ujar Junus.

Dituturkan kemudian, pengerjaaan dilakukan dengan methode padat karya, melibatkan tenaga kerja dari warga desa sekitar perusahaan.

Setidaknya sepanjang 1500 meter potensi sedimentasi, mulai belakang pabrik sampai utara jembatan Rejoso dilakukan pengerukan.

“Di sepanjang sungai belakang pabrik sampai terus ke arah utara itu banyak tikungan, sehingga banyak endapan lumpur,” imbuhnya.

Baca Juga :   Sidak Pasar Bawang, Satgas Pangan Temukan Puluhan Timbangan Tak Layak Pakai

Sementara itu, Camat Rejoso Hariadi, mewakili pemerintah mengungkapkan terima kasih, PT CJI tetap memiliki komitmen terhadap kepedulian terhadap warga dan lingkungan sekitar.

“Kami haturkan banyak terima kasih atas perhatian dan sumbangsihnya, yang tetap peduli kepada warga kami,” ujar Hariadi.

Penanganan kegiatan normalisasi telah dilakukan, melibatkan sedikitnya 50 tenaga berasal dari warga sekitar perusahaan di lima desa. (**/**)