Probolinggo KLB Difteri

1162

Probolinggo (wartabromo.com) – Menjelang tutup buku 2017, temuan difteri di Kabupaten Probolinggo mencapai 11 kasus. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo pun menetapkannya sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Angka tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Probolinggo, hingga Rabu (13/12/2017) terkait kasus suspect difteri. Usia anak-anak dan remaja, menjadi yang paling rentan terserang penyakit mematikan ini.

Bahkan, dua kasus diantaranya berujung pada kematian yang terjadi pada April silam.

“Kabupaten Probolinggo sudah ditetapkan KLB,” ujar Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Lilik Ekowati.

Dokter Lilik menuturkan, setiap ada kasus difteri, pihaknya langsung menyatakan KLB. Sebab, kasus difteri merupakan salah satu penyakit yang mengancam nyawa penderitanya. Sehingga penanganan diberlakukan secara serius bagi pasien. Selain juga melakukan pelacakan darimana penyakit itu berasal.

Baca Juga :   Pihak Tambang Batu Sanggupi Tuntutan Perbaikan Jalan di Penataan

Wanita berhijab ini, mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan lebih lanjut terhadap penderita suspect difteri yang tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Waluyojati Kraksaan.

Dijelaskan, penderita itu merupakan anak berusia 9 tahun asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan dan remaja 19 tahun asal Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih.

“Kami mengambil sampel dan melakukan pengujian laboratorium di Badan Litbangkes Surabaya. Biasanya, hasil pemeriksaan laboratorium itu berkisar 7 sampai 10 hari. Hasil pemeriksaan sementara, dicurigai positif difteri. Tapi kami masih tetap menunggu hasil lab untuk memastikan itu,” tandas dokter Lilik.

Sementara itu, Humas RSUD Waluyojati Kraksaan, Sugianto mengatakan, saat ini kondisi salah satu penderita difteri sudah membaik. “Memang untuk penanganan kasus difteri menjadi prioritas. Salah satu korban sudah kami beri vaksin difteri. Alhamdulillah sudah membaik,” tuturnya. (cho/saw)