Turun Dari Bis, Warga Jember Tewas

1329


Probolinggo (wartabromo.com) – Muhammad Samsul Soleh Amirudin (31) warga Kabupaten Jember, tewas setelah turun dari bis antar kota. Ia tewas dalam perjalanan menuju tukang pijet. Dalam pemeriksaan polisi, tidak temukan belas penganiayaan pada tubuh korban.

Informasi yang diterima wartabromo.com, sekitar pun 7.00, korban turun dari bis dari Surabaya di Terminal Bayuangga Probolinggo. Lalu ia dihampiri oleh tukang ojek bernama Sungkono (59), warga Merapi Rt.05/Rw.02 Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, dengan maksud menawarkan jasa ojek. Muhammad Samsul lantas minta diantar ke tikang pijet karena merasa masuk angin.

“Kan waktu ditawari ojek, saya tanya dia. Apakah bapak mabuk? Dia menjawab kalau tidak mabuk dan bilang hanya masuk angin karena perjalanan dari Surabaya, dan meminta saya untuk mengantarkan ke tukang pijet,” tutur Sungkono, Sabtu (14/4/2018).

Baca Juga :   Musim Tanam Datang, Petani Khawatirkan Pupuk

 


Oleh Sungkono, warga jalan Brantas XXIII/210-A Rt.04/Rw.26 Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember itu, kemudian diantar ke rumah seorang tukang pijet bernama Suparmi di jalan Merapi Rt.09/Rw.01 Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan.

Sesampainya di rumah Suparmi, ketika turun dari motor, korban berusaha turun dari sepeda motor. Tetapi sudah tidak mampu lagi untuk berdiri hingga akhirnya korban jatuh pingsan di halaman rumah. Oleh Sungkono yang dibantu Misro, He dan Sudirman, berusaha menolong korban dengan mengangkat korban ke teras rumah milik Suparmi. Belum sempat dipijat oleh Suparmi, ternyata korban meninggal dunia.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kademangan. Polisi yang datang kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Untuk keperluan penyelidikan, jasad korban kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.

Baca Juga :   Pakai Plat Hitam, Mobil Dinas Camat Kejayan Kena Tilang

“Ya dari keterangan sejumlah saksi-saksi korban meninggal dunia karena sakit. Kami tidak menemukan adanya bekas-bekas lebam atau penganiayaan pada tubuh korban. Kami kemudian menghubungi pihak keluarga,” kata Kapolresta Probolinggo, AKBP. Alfian Nurrizal. (fng/saw)