Kabupaten Probolinggo Belum Punya Pakaian Adat

4729

Probolinggo (wartabromo.com) – Kabupaten Probolinggo saat ini sudah berusia 272 tahun, meski begitu, hingga saat ini belum juga mempunyai pakaian khas atau adat. Padahal, wilayah yang berada di zona tapal kuda ini, kaya akan akar adat dan budayanya.

Hal itu disadari oleh anggota DPRD Kabupaten Probolinggo yang menganggap penting ciri khas kedaerahan itu. Dewan mendorong Pemkab Probolinggo untuk mematenkan baju resmi daerahnya, agar bisa dipakai di tiap momen acara penting kabupaten setempat. Seperti Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Probolinggo dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakabpro) ke 272.

“Harus kami akui bahwa hingga menjelang 3 abad ditetapkannya Kabupaten Probolinggo, belum ada pakaian resmi yang dimiliki. Padahal, sebagai daerah Pandalungan, daerah ini kaya akan budaya dan adat istiadat,” ujar Wakil Ketua DPRD setempat, Ahmad Musayyib Nahrawi.

Baca Juga :   Api Unggun Pendaki Sebabkan Kebakaran di Watu Rejeng Gunung Semeru

Musayyib menuturkan ada beberapa pilihan pakaian yang bisa menjadi identitas yang mampu merepresentasikan jati diri warga Kabupaten Probolinggo. Seperti pakaian khas Suku Tengger, yang dominan dengan warna hitam beraksesoris odeng. Bisa juga menggunakan busana Madura dengan Odeng Kraksaan (Okra) sebagai representasi budaya Pandalungan (budaya Jawa dan Madura).

“Rencananya kami akan menggodok Raperda pakaian adat ini. Sebuah pakaian adat yang mampu menunjukkan jati diri atapun kearifan lokal warga. Hal itu guna menguatkan kembali adat dan budaya kabupaten Probolinggo,” kata politisi asal Kecamatan Paiton ini.

Sementara itu, Pj Bupati Probolinggo, R. Tjahjo Widodo, berharap momentum Harjakapro semakin menguatkan partisipasi masyarakat dalam pembangun daerah. Sebab dalam sejarahnya, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah yang strategis. Baik di jaman Kerajaan Majapahit maupun kolonial Belanda.

Baca Juga :   Koran Online 25 April : Monyet Gendong Balita, hingga PSSI Hukum Persekabpas

“Pembangunan yang dirancang oleh pemerintah daerah tidak akan berarti jika tanpa partisipasi dari warganya. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, maka daerah ini akan semakin maju, rakyatnya juga semakin makmur. Marilah kita bersama-sama saling melengkapi untuk membuat Kabupaten Probolinggo semakin sejahtera,” kata Tjahjo. (saw/saw)