Dua Bulan Kota Probolinggo Catat Deflasi

998

Probolinggo (wartabromo.com) – Kota Probolinggo mencatat deflasi selama dua bulan berturut-turut. Salah satu penyebabnya ada komoditas sayuran dan daging ayam yang harganya alami penurunan.

Dari beberapa Kota di Jawa Timur, yang menjadi Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional, 5 kota mengalami deflasi. Deflasi terkecil terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,05 persen, disusul Kota Madiun sebesar 0,12 persen, Kota Malang sebesar 0,31 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,32 persen dan Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,49 persen.

“Deflasi di Kota Probolinggo secara terjadi karena dari 7 kelompok pengeluaran 3 kelompok mengalami deflasi. Sementara 2 kelompok mengalami inflasi dan 2 kelompok tidak mengalami perubahan,” kata Kasi Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS), Mochammad Machsus, Jumat (12/10/2018).

Baca Juga :   Pengacara Sesalkan Penahanan Wakil Wali Kota Probolinggo Suhadak

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar berasal dari barang kebutuhan sehari-hari. Yaitu daging ayam ras, tomat sayur, daging sapi, daging ayam kampung, minyak goreng, cabai merah, kopi bubuk, semangka, gula pasir dan bawang merah.

Sementara komoditas penyumbang inflasi diantaranya adalah jeruk, ayam nugget, emas perhiasan, tahu mentah, kentang, bawang putih, mobil, rokok kretek filter, susu balita dan tempe.

Perwakilan BI Malang, Yon Widiyono sangat mengapresiasi TPID Kota Probolinggo. Karena selama tahun 2018, pencapaian inflasi relatif rendah dan terkendali.

“Kami juga mendengar upaya – upaya yang yang dilakukan oleh pihak Pemkot Probolinggo. Yang menerapkan hilirisasi. Menjadikan produk hasil olahan pertanian dan menyalurkan produk kepada industri yang butuh,” ujarnya.

Baca Juga :   Kirab Obor Asian Games Diyakini Tingkatkan Kunjungan ke Bromo

Kabag Administrasi Perekonomian, Wawan Soegyantono menyebut, Pemkot Probolinggo terus berupaya mengendalikan inflasi tersebut. Upaya yang dimaksud yaitu melakukan sosialisasi, pelatihan dan pembinaan kepada kelompok tani. Agar produk tersebut bisa menambah nilai ekonomis.

“Pada posisi deflasi lebih bijak dalam berkonsumtif dan jangan berlebih – lebihan,” tuturnya.

Sebagai informasi, laju inflasi Januari sampai September 2018, Kota Probolinggo mengalami inflasi 0,90 persen. Sedangkan laju inflasi year on year atau September 2017 hingga September 2018, Kota Probolinggo sebesar 1,70 persen. (saw/saw)