Begini Cara Santri Genggong Rayakan Hari Santri Nasional

2093

Probolinggo (wartabromo.com) – Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018, dilakukan kalangan santri dengan berbagai cara. Di Probolinggo, santri Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong mengekspresikan spirit HSN dalam bentuk mading tiga dimensi. Dengan mengusung tema ‘bersama santri, damailah negeri’.

Ya, majalah dinding (mading) 3 dimensi menjadi salah satu media untuk mengekspresikan spirit HSN kali ini. Sebanyak 14 delegasi dari lembaga pendidikan setingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan sederajat, berlomba menjadi yang terbaik. Mereka santri utusan dari pondok pesantren (ponpes) lain se-Probolinggo. Lomba mading yang bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Damanhuri Romly ini, digelar oleh Pengurus Komisariat IPNU/IPPNU Pesantren Zainul Hasan Genggong.

Baca Juga :   Jadi TKW, Pemilik Kartu Anggota PKB Ini Dikekang Majikan dan Tak Digaji

Tingginya antusiasme santri dalam menyemarakkan HSN tahun 2018, terpantau dari berbagai karya unik dan artistik mading 3 dimensi karya mereka. Dengan mengusung tema ”bersama santri, damailah negeri”, para santri ini menuangkan ide dan pemikirannya sebagai wujud mencintai negara dan bangsa Indonesia ke dalam wadah karya pesan moral melalui media mading 3 dimensi.

Kepala Biro Pendidikan PZH Genggong, Abdul Aziz Wahab, menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini adalah bagian dari rasa syukur para santri terhadap pemerintah. Dimana setelah sekian lama, akhirnya mengakui terhadap peran serta dan eksistensi kaum santri dalam kemerdekaan Indonesia melawan penjajah. Serta turut berperan aktif ikut andil membangun bangsa di era masa akan datang.

Baca Juga :   Ponpes Warna-warni Cabean Dibangun Sampai Kiamat

“Kegiatan ini bernilai edukasi, yang mana santri dapat mentauladani para pejuang bangsa ini, semangat juang, semangat keilmuan dan semangat dakwah para kiai. Ke depan santri itu harus cerdas, harus pinter, namun secerdas apaupun, sepinter apapun harus dibekali keterampilan dan moral yang mendalam,” ujar Aziz, Sabtu (20/10/2018).

Salah satu peserta dari delegasi SMA ZAHA Unggulan, Nainunis Mutawakillah menuturkan, tak mudah membuat mading yang bisa memberikan pesan moral tepat dengan biaya murah. Ia dan kelompoknya bahkan membutuhkan waku sepekan untuk membuat mading berbentuk secangkir kopi.

“Ini kami buat selama seminggu, ngopi kepanjangan dari ngobrol perdamaian indonesia. Dengan ngopi, pesan moralnya agar para santri bisa menyalurkan ide-ide cemerlang dalam membantu perdamaian di negeri ini,” tukas pelajar asal Balung Jember ini.

Baca Juga :   Sepi Peminat, PDIP Probolinggo Perpanjang Penjaringan Cabup/Cawabup

Tumbuh kembangnya kreatifitas dan intelektualitas kaum santri dalam bingkai akhlaqul karimah, menjadi salah satu harapan penyelenggara. Sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada para kader penerus perjuangan Nahdlatul Ulama. (saw/saw)