Gili Ketapang Belum Teraliri Listrik, Tantri Curhat ke Dirjen ESDM

1852

Probolinggo (wartabromo.com) – Sejak puluhan tahun, PLTU Paiton Kabupaten Probolinggo menyuplai listrik Pulau Jawa-Bali. Hanya saja, Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, tak pernah dialiri aliran listrik.

Ironi itu membuat Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari galau. Ia kemudian meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengatasi problem listrik untuk warganya itu.

Kegalauan itu diungkapkan Tantri saat bertemu dengan sejumlah pejabat dari Kementerian ESDM dalam serah terima bantuan bagi nelayan di Pantai Bahak, Kecamatan Tongas, Rabu (31/10/2018) siang.

Dituturkan, pulau terluar Kabupaten Probolinggo itu, sejak puluhan tahun tak teraliri oleh listrik dari PLN. Padahal, di Kabupaten Probolinggo ada PLTU Paiton yang menyuplai sekitar 20 persen pasokan listrik nasional.

Baca Juga :   Korban Kecelakaan Ini Belum Diketahui Keluarganya

Untuk kebutuhan listrik sehari-hari, warga Pulau Gili Ketapang, mengandalkan mesin diesel. Namun, listrik dari diesel itu hanya digunakan pada malam hari saja. Karena pada siang hari, mesin pembangkit tidak aktif. Dengan menggunakan aliran listrik dari diesel, maka ongkosnya tinggi. Belum lagi bila ada kenaikan harga BBM non subsidi yang semula Rp 7.800 menjadi Rp 9.900 per liter.

Tak hanya curhat masalah listrik di Pulau Gili Ketapang, Tantri mengatakan ada beberapa dusun di pelosok Kabupaten Probolinggo, yang juga belum terjangkau listrik. “Karena itu, kami mohon kiranya ada program dari Kementerian ESDM, untuk memenuhi kebutuhan listrik itu,” ujar istri Hasan Aminuddin ini.

Baca Juga :   Ribuan Keluarga Miskin di Kabupaten Pasuruan Mendapat "Rasidi"

Terkait itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Joko Siswanto mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus ke pembangunan di wilayah Indonesia timur dan perbatasan. Meski begitu, warga Probolinggo yang belum teraliri listrik secara maksimal, disebutnya tidak perlu khawatir.

“Memang saat ini belum 100 persen, masyarakat menikmati listrik. Tapi secara bertahap terus mewujudkan itu. Harapanya tahun depan sudah 99 persen masyarakat menikmatinya. Kalau saudara kita di Indonesia timur dan perbatasan sudah seluruhnya, kami akan kembali lagi ke sini,” kata Joko.

Kementerian ESDM akan segera melaporkan keadaan tanpa listrik yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo itu ke Menteri ESDM, Ignatius Jonan, langsung. Selain itu, ada beberapa program yang bisa dicanangkan, diantaranya, pengadaan solar cell (pembangkit listrik tenaga surya). “Sehingga bisa memberikan suplai listrik, untuk warga Kabupaten Probolinggo yang belum menikmatinya,” tandasnya. (lai/saw)