Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang oknum pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Probolinggo, dilaporkan ke polisi. Sebab, ada 25 sertifikat tanah yang dijanjikannya diurus tak kunjung selesai, bahkan menghilang tanpa kabar.
Oknum itu adalah WP (29), warga Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Setidaknya ada 5 orang yang melaporkan wanita yang mengaku karyawan freelance Badan Pertanahan Negara (BPN) itu, ke SPKT Polres Probolinggo Kota, Jumat (2/11/2018). Salah satunya Wiwik Hidayati (32), warga Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
WP dilaporkan karena diduga menggelapkan uang jasa 25 sertifikat tanah yang diurusnya sejak tahun 2017. Laporan bernomor regristrasi TBL/450/XI/RES1.4/2018 itu, kini tengah di dalami petugas Polres Probolinggo Kota.
“Awalnya saya tidak kenal, saya ditawari balik nama sertifikat tanah melalui prona oleh WP. Karena menjanjikan waktu cepat saya percaya, apalagi dia mengaku freelance BPN dan membawa mobil. Saya ajukan 4 sertifikat dengan biaya total Rp 4 juta,” tutur Wiwik kepada petugas SPKT.
Sertifikat itu, dijanjikan selesai selama kurang 6 bulan. Namun, sejak berkas diberikan sejak September 2017 sampai November 2018, sertifikat yang diurus tak kunjung selesai. Ketika ditelepon, WP hanya berjanji-janji saja tanpa direalisasikan. Sehingga membuat para korban murka.
“Karena setahun lebih sejak berkas diberikan tak ada kepastian, maka kami melapor. Apalagi ketika ditelpon hanya janji-janji saja, atau dikunjungi di rumahnya, WP berpindah-pindah. Bahkan saya kroscek ke BPN, ternyata WP tidak pernah ditugaskan sama sekali oleh BPN,” ujarnya.
Ketua KNPI Kota Probolinggo, Muchlas Kurniawan saat ditemui di kantor DPRD, membenarkan jika WP atau terlapor adalah pengurus aktif KNPI. Ternyata menurut Muchlas, pengurus KNPI yang lain juga ada yang menjadi Koran WP. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada kepolisian . Semua prosedur hukum akan diikuti dan tidak ada sangkut pautnya dengan KNPI.
“Ya benar terlapor adalah salah satu pengurus KNPI. Saya juga dapat laporan ada pengurus KNPI yang jadi korbannya. Namun hal ini tidak ada kaitan dengan KNPI. Persoalan personal,” ucap Muchlas yang juga Wakil Ketua DPRD ini. (fng/saw)