Kereta Tabrak Pikap di Wonokerto, Ini Kronologi versi Warga

2104

Sukorejo (wartabromo.com) – Pikap pengangkut tabung gas elpiji 3 kg tertabrak kereta di perlintasan tak berpalang pintu Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (2/1/2019). Kenek pikap tewas, sedang pengemudi mobil pengangkut tabung elpiji, dilaporkan kritis.

Kenek pikap bernama Saiful (36), warga Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan tersebut, dinyatakan tewas di lokasi. Sedangkan, peristiwa kecelakaan juga mengakibatkan pengemudi pikap L-300 ini terluka.

Sejumlah sumber menyebutkan, pengemudi yang biasa dipanggil Puje (60) warga Purwosari tersebut, kini dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif oleh tim medis di rumah sakit Bangil.

Sedangkan Aripin (31), seorang kenek pikap lain, warga Desa Kesiman, Kecamatan Sukorejo, selamat, setelah nekat melompat dari jendela pikap, tatkala menyadari bahaya kereta yang akan menabraknya.

Baca Juga :   Nyabu di Hotel, Purel Cantik Ditangkap

“Kritis satu orang, satu orang selamat,” ungkap Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya.

Peristiwa di perlintasan tanpa palang pintu, tepatnya di Km 8+100, terjadi sekitar pukul 11.37 WIB.

Badri (34), seorang warga yang mengetahui peristiwa mengungkapkan, pikap pengangkut elpiji 3 kilogram, milik PT Palang Sentosa.

Saat itu, pikap dengan ratusan tabung elpiji kosong ini, melaju dari barat menuju arah timur. Mobil pun menyebrangi rel.Tapi, tanpa disangka-sangka kereta api Tawang Alun dari arah Bangil menuju Malang, meluncur dengan cukup kencang.

Meski demikian, pikap tetap saja bergerak menyebrang perlintasan, hingga petaka terjadi.

Menurut Badri, sebenarnya sejumlah warga sempat berteriak mencoba memberikan peringatan kepada pengemudi pikap, saat kereta melaju.

Baca Juga :   Yuk, Berwisata ke Museum: Catatan di Hari Museum Nasional

“Tapi sopirnya tak mendengar,” kata Badri.

Pikap itu pun langsung terpelanting ke kanan bahkan kemudian menabrak tiang besi pembatas rel di perlintasan itu.

Rokhman (38), warga lain menambahkan, kecelakaan kereta kali ini baru kali pertama terjadi di perlintasan ini. Biasanya terdapat penjaga yang mengatur arus dan lalu lalang kendaraan. Penjagaan dilakukan setelah alat EWS (early warning syatem/rambu peringatan dini) rusak.

“Baru kali ini ada mobil disambar kereta. kebetulan ini kok gak ada penjaganya. Memang lampu peringatannya rusak,” tutur Rokhman.

Saat ini, Polisi bersama Polsuska, sudah melakukan pemeriksaan di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lokasi.

Belum diketahui dugaan kemungkinan adanya kelalaian kecelakaan yang mengakibatkan seorang penumpang pikap bernopol N 9724 TH itu. Selain telah mengevakuasi korban, polisi saat ini juga mengamankan pikap L-300 merah, mengangkut tabung elpiji melon ini. (ono/ono)