Dekati Pilpres, Hoax Merebak

995

Jakarta (wartabromo.com) – Jelang pemilihan umum, jumlah hoax atau berita bohong meningkat tajam. Setidaknya pada bulan maret saja, ada 453 hoax teridentifikasi oleh Kominfo.

Kominfo mencatat, pada Desember 2018, ada 75 konten hoax. Lalu meningkat menjadi 175 konten pada Januari 2019. Jumlah tersebut kembali naik pada bulan Februari menjadi 353 konten. Puncaknya pada bulan Maret, ada 453 konten diidentifikasi oleh tim dan mesin AIS.

“Kami menangani hoax. Hoax paling banyak berkaitan dengan politik, dengan Pemilu,” ujar Menteri Kominfo, Rudiantara seperti dikutip dari Antara.

Setidaknya ada 130 hoax yang memuat isu politik pada bulan Maret kemarin. Informasi tersebut memuat tentang isu calon presiden, partai politik hingga lembaga penyelenggara pemilu.

Baca Juga :   Gurih Pedas Bawang "Egois" Watuwungkuk

Sementara itu sisanya memuat kebohongan tentang agama, pemerintah, kesehatan, pendidikan atau fitnah terhadap individu.

Rudiantara pun mengingatkan kepada netizen untuk lebih berhati-hati dalam sosial media. Hoax menurutnya bisa menyerang siapa saja.

“Hoax adalah musuh kita bersama,” tandasnya.

Sekedar informasi, dari catatan Kominfo diperoleh data bahwa sejak Agustus 2018, total berita bohong teridentifikasi sebanyak 1.224. Sekitar 25 % atau 311 diantaranya berupa hoax politik.

Kominfo pun meminta warga net melaporkan jika ada berita yang dicurigai berisi kebohongan, ke kanal pengaduan konten milik Kominfo. (may/ono)