Diduga Dana Disunat, Banyak TPS di Kabupaten Probolinggo Mirip “Kandang Ayam”

4633

Probolinggo (wartabromo.com) – Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo, menduga ada sunatan massal dalam penyelenggaran Pemilu 2019 di wilayahnya. Indikasi Potongan berjamaah itu, dapat dilihat dari banyaknya tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak layak.

Dalam pelaksanakan pencoblosan pada 17 April lalu, LIRA menemukan TPS yang ala kadarnya. Bahkan mirip kandang ayam atau kandang sapi, karena hanya menggunakan penutup terpal saja. TPS kandang ini, ditemukan sejumlah kecamatan se Kabupaten Probolinggo. Tersebar di 325 desa dan 5 kelurahan di 24 kecamatan.

“Banyak ditemukan oleh relawan pemantau kami. TPS yang seperti kandang ayam itu, ada di Kecamatan Tiris, Krucil, Sukapura, Pakuniran, Kuripan dan kecamatan lainnya. Bukti dan datanya kita ada dan kita amankan. Masak, TPS seperti kandang ayam. Ini sangat memalukan sekali,” terang Bupati Lira Probolinggo, Syamsudin, Kamis (2/5/2019).

Baca Juga :   Pemkot Pasuruan Ajukan Rp 52 M ke Pemprop Jatim untuk Normalisasi Sungai

Padahal menurut Syam, anggaran untuk Dana Operasional KPPS se Kabupaten Probolinggo itu mencapai Rp 2.861.500. Itu terdiri dari Transportasi Bimtek Rp 100 ribu @ Rp 50 ribu X 2 orang. Banner TPS Rp 47.500, pembuat TPS belanja Sewa Rp 1 juta dan Belanja Bahan Rp 600 ribu. ATK dan Penggandaan Rp 12 ribu. Mamin pembuat TPS Rp 270 ribu serta mamin pada hari pelaksanaan sebanyak 3 kali Rp Rp 832 ribu.

“Nyatanya setelah kami investigasi, ada pemotongan yang bervariasi, minimal sekitar 300 ribu bahkan lebih. Sehingga mereka (KPPS, red) membuat TPS ala kadarnya. Apakah pemotongan itu diduga dilakukan oleh PPS, PPK atau KPU, masih terus kami selidiki. Namun kami menduga yang menyunat anggarannya PPK,” terangnya penuh curiga.

Baca Juga :   Lebaran, 39 Wisata Ditutup Bupati Probolinggo

Karena itu, pihaknya akan meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut adanya dugaan yang dilakukan oleh PPK se Kabupaten Probolinggo.

“LSM Lira berharap Kepolisian dan Kejaksaan harus bisa mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya. Kami siap membuka data yang kami miliki. Agar penyunatan-penyutanan ini tiddak terjadi lagi pada pemilu yang akan datang. Sebab pesta demokrasi ini memilih calon Wakil rakyat yang duduk di legislatif, masak rakyat harus nyoblos di tempat seperti itu,” tandas Sya. (saw/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.