Gedung SDN Rejing 2 Ambruk

1626

Probolinggo (wartabromo.com) – Gedung SDN Rejing 2 Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo ambruk pasca diguyur hujan deras. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kepala SDN Rejing 2, Eko Kusnanto menuturkan, ambruknya salah satu gedung di sekolahnya karena diguyur hujan lebat pada Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 22.00 WIB. “Tidak ada korban jiwa. Kami sendiri mendapat laporan dari GTT pada malam itu juga. Sudah kami laporkan ke korwil dan dinas,” ujarnya kepada wartabromo.com, Jumat (3/5/2019).

Namun, faktor hujan menurut Eko bukanlah penyebab utamanya. Memang kondisi bangunannya sudah menua. Kayu-kayu sudah rapuh dan tak kuat menyangga genting, sehingga tak layak ditempati.

Ia menuturkan, sebelumnya ruangan tersebut digunakan untuk proses belajar mengajar kelas 1. Namun, sejak 4 bulan lalu sudah tidak digunakan karena kondisinya mengkhawatirkan. Kelas rendah ini dipindah ke kelas lain yang mendapat program rehab pada 2017 lalu.

Baca Juga :   Bergelar Doktor, 2 Pejabat Bersaing Menjadi Kadispendik Kabupaten Probolinggo

“Suatu hari kami mendapati plafon yang lepas. Kemudian kami memeriksa kondisi di atasnya. Ternyata kayu-kayu besarnya sudah melengkung. Karena itu, kami putuskan untuk mengosongkannya,” terang Eko.

Ia juga menuturkan bahwa 2 gedung lainnya yang berada satu deret, kondisinya masih bagus. Gedung-gedung yang digunakan untuk belajar mengajar kelas 4, 5, dan TK itu, masih kokoh. Sebab, baru direhab beberapa tahun lalu. Kuda-kuda atapnya menggunakan galvalum.

“Yang lain masih bagus dan aman bagi siswa,” tandas pria asal Kecamatan Ranuyoso, Kebupaten Lumajang ini.

Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina mengatakan, pihaknya bersama BPBD sudah melakukan pendataan. Namun untuk perbaikannya, pihaknya baru akan melakukan sekitar triwulan terakhir 2019. Dialokasikan lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Sebab dalam APBD 2019, tidak ada anggaran yang diplot ke sekolah itu.

Baca Juga :   Dua Sekolah Diizinkan Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

“Bangunan tersebut terakhir direhab tahun 2000. Kami akan segera mengajukan bantuan dalam waktu dekat. Insyaallah akan segera diajukan perbaikannya tahun ini, melalui usulan perubahan anggaran 2019,” ujar Dewi. (cho/saw)