Sikapi Rusuh Jakarta, Tokoh Lintas Agama Probolinggo Serukan Kedamaian

1255

Probolinggo (wartabromo.com) – Tokoh lintas agama, etnis, ormas Islam dan OKP di Kota Probolinggo menyikapi kerusuhan di Jakarta. Mereka berseru bersama mempererat silaturahmi dan persaudaraan.

Sejumlah pimpinan ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al-Irsyad berkumpul bersama dengan sejumlah tokoh lintas agama lain. Di antaranya dari Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan warga etnis Tionghua. Ada juga Wakil Wali Kota Probolinggo M. Soufis Subri. Mereka berkumpul di Mapolres Probolinggo Kota, Rabu (22/5/2019) sore.

Para tokoh lintas agama ini, didampingi sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan, melakukan silaturahmi. Dengan tujuan menjaga kebersamaan di daerah naungan Polres Probolinggo dan Kodim 0820 Probolinggo. Silaturahmi diisi dengan pembacaan deklarasi damai dan dukungan terhadap TNI-Polri, yang telah melakukan tugas pengamanan demonstrasi penolakan hasil pemilu 2019 di Jakarta.

Baca Juga :   Pusing Pileg, Banyak Dewan Absen Sidang Paripurna

Pernyataan sikap damai ini sebagai wujud menjaga kebersamaan di tengah perbedaan. Mereka juga mengecam setiap bentuk tindakan anarkisme yang berujung kerusuhan.

Tokoh agama ini pun menjamin, peristiwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya, tidak akan terjadi di Kota Probolinggo. Masyarakat Kota Probolinggo, dikatakan telah bertekad menjaga stabilitas keamanan.

Hal lain adalah menolak setiap bentuk adu domba dan provokasi yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Dukungan dari para tokoh agama, etnis dan OKP itu, disambut baik oleh Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Alfian Nurrizal. Tanpa dukungan dari semua pihak, Alfian menilai, kerja keras TNI-Polri dalam memberikan rasa aman bagi warga akan sia-sia. Begitu juga dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Baca Juga :   Koran Online 13 Juni : Laka Truk vs Innova di Tol Pandaan-Malang, hingga Pria Lumajang Gadaikan Istri Rp 250 juta

“Menyampaikan kepada semua masyarakat di Probolinggo untuk menjaga kedamaian, menjaga ketentraman. Kita Negara hukum, jika ada pelanggaran hukum maka sebaiknya ditempuh upaya hukum dan konstituonal. Kami berharap aksi yang dilakukan di Jakarta tidak berdampak di Kota Probolinggo. Pernyataan sikap ini untuk menjaga perdamaian dan merajut kebhinekaan dalam bingkai NKRI,” terang AKBP. Alfian Nurrizal.

Silaturahmi dan deklarasi damai tokoh lintas agama ini, selanjutnya ditutup dengan kegiatan buka bersama dan salat berjamaah bagi umat muslim. (saw/saw)