Sebagian Winongan dan Lumbang Kekeringan, BPBD Mulai Dropping Air Bersih

1624

Pasuruan (wartabromo.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mulai melakukan dropping air bersih. Ini lantaran memasuki musim kemarau, 5 desa di Kabupaten Pasuruan mulai mengalami krisis air bersih.

Darso (35), warga Dusun Banyuputih, Desa Cukurguling, Kecamatan Lumbang mengaku sudah sebulan ini desanya sulit air bersih. Padahal sumber air minum yang berasal dari Madakaripura, Probolinggo, biasanya cukup deras mengalir.

“Tapi sekarang air sumber hanya keluar malam hari antara jam 19.00 WIB sampai subuh. Jadi warga bergantian untuk antre ambil air malam hari,” terangnya, Senin (01/07/2019).

Hal ini dibenarkan oleh Bakti Jati Permana, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan. Sejak bulan Juni kemarin, BMKG telah memprediksi tidak akan ada lagi hujan yang panjang alias sudah memasuki musim kemarau.

Baca Juga :   Koran Online Sepekan 14 Juli: Kado Kantor Disegel untuk Teno, Mutasi Pejabat Pemkab Pasuruan, hingga Ayah di Bangil Setubuhi Anak Kandung

“Sehingga sejak pertengahan Juni lalu kita sudah lakukan asesmen dengan dinas terkait. Namun, sementara sampai saat ini belum terjadi kekeringan sampai benar-benar sulit air di daerah Kabupaten Pasuruan. Kita menyebutnya masih pada penurunan debit air,” kata Bakti saat dihubungi via telepon.

Setidaknya ada 5 Desa yang mengalami penurunan debit air. Di antaranya Desa Jeladri, Kecamatan Winongan. Sisanya adalah 4 desa di Kecamatan Lumbang,  yakni Karangjati, Karangasem, Cukurguling, dan Desa Lumbang.

“Penanganan darurat, artinya tidak bisa seperti biasanya. Hari ini mulai dikirim, satu hari satu rit. Penanganan darurat bukan berarti memenuhi seperti biasa. Tapi hanya untuk minum dan masak. Jangan sampai tidak minum atau tidak masak. Itulah yang kita lakukan, yakni pemenuhan kebutuhan dasar,” tegasnya.

Baca Juga :   Cerita Lengkap Perempuan di Pasuruan yang Diteror Pria Pamer Organ Vital

1 rit atau satu tangki air bersih ini berisi 4000-5000 liter air bersih, untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan masak.

Sementara itu, tidak hanya 5 Desa yang mengalami kekeringan. Setidaknya ada 23 Desa di 7 Kecamatan yang berpotensi rawan kekeringan.  Nantinya, BPBD akan melakukan koordinasi dengan Cipta Karya dan Kawasan Pemukiman, Dinas Sosial, PMI, dan juga CSR Perusahaan agar bisa ikut membantu mengirimkan air bersih ke daerah yang kekeringan.

“Semuanya sudah siap, tinggal dikirim sesuai kebutuhan masing-masing desa terdampak,” pungkasnya.(mil/may)