Ini Kesalahan Memasak Nasi yang Sering Dilakukan

6165

Pasuruan (wartabromo.com) – Nasi, merupakan makanan pokok orang Indonesia. Bahkan, ada yang mengatakan belum makan bila tanpa nasi.

Sayangnya, tak sedikit orang yang masih salah dalam memasak beras sebelum jadi nasi. Ada yang terlalu lembek, ada juga yang masih keras.

Dikutip dari detikfood, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika menanak nasi. Berikut rinciannya :

1. Tidak mencuci beras

Banyak yang menganggap beras tak perlu dicuci agar vitaminnya tidak hilang. Padahal, beras yang baru saja dibeli bisa saja mengandung debu dan kotoran. Memang, tak ada rumuan baku soal berapa kali cuci. Tetapi, yang paling lumrah dilakukan adalah maksimal 3 kali proses bilas.

Baca Juga :   Pemprov Kehabisan Reagen, Swab 18 PDP Kabupaten Probolinggo Terkendala

Pastikan air bilasan sudah lebih jernih, dan tidak terlalu keruh. Pencucian ini hanya bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada beras.

2. Tidak menggunakan air dalam jumlah tepat

Beras yang umum dipakai di Indonesia biasanya menggunakan 1,5 cup air untuk setiap 1 cup kecil beras putih. Jika tak ada cup, cara tradisional menggunakan ruas jari juga bisa digunakan. Umumnya, ketinggian air adalah setiggi ruas pertama jari telunjuk.

Sedangkan untuk beras dengan bulir lebih panjang, air yang dibutuhkan adalah 1,75 cup air untuk setiap 1 cup beras yang dimasak. Berbeda lagi untuk beras merah, jumlah air yang digunakan 2 kali lipat dari beras putih.

Baca Juga :   Waduh! Ternyata Pakai Jaket Parasut Saat Olahraga itu Berbahaya

3. ‘Mengganggu’ nasi yang tengah dimasak

Sebagaimana diketahui, ada 2 metode yang digunakan untuk memasak nasi, yakni menggunakan kompor (aron) dan rice cooker. Nah, ketika menggunakan rice cooker, hanya perlu melihat lampu indikator untuk mengetahui nasi telah masak atau belum. Tapi, ketika menggunakan kompor, keinginan mengintip nasi yang tengah dimasak leboh tinggi. Tutup panci sering dibuka tutup untuk mengecek tekstur nasi.

Pasalnya, ketika tutup panci dibuka, temperaturnya akan otomatis turun karena uap yang keluar. Ini membuat perbedaan sangat mencolok yang akan menggangu proses kematangan nasi. Selain itu jangan biasakan sering mengaduk nasi yang tengah dimasak, agar tak merusak tekstur dan rasa nasi.

Baca Juga :   Covid-19 Kabupaten Pasuruan Jumat 19 Juni: 2 Sembuh, 19 Positif

4. Langsung memakan nasi setelah baru matang

Nah, kebiasaan satu ini memang tak bisa ditolak sebagian besar orang. Kenikmatan nasi panas disandingkan lauk pauk menjadi godaan tersendiri. Ternyata, kebiasaan itu tidak baik lho. Nasi yang baru matang membutuhkan waktu untuk benar-benar tanak dan siap dikonsumsi. Paling tidak, sisihkan waktu 10 menit untuk mengistirahatkan nasi yang baru matang. (bel/may)